REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menemukan mobil pengemudi angkutan berbasis aplikasi Gocar yang hilang bersama orangnya sudah sejak 22 Oktober 2017, di Provinsi Sumatra Utara.
"Terkait mobil Ardhie Gocar, sudah diketemukan di Tanah Karo (Sumatra Utara). Demikian sekilas," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto di Pekanbaru, Senin (27/11).
Sementara itu, terkait pengemudinya sendiri masih dalam proses identifikasi DNA. Dimana sebelumnya ada penemuan mayat yang sudah tersisa tulang dan tengkorak diduga pengemudi tersebut di Jalan lintas Pekanbaru-Duri KM 57, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak 7 November lalu.
Carles Situmorang (41) yang merupakan warga Minas Barat, Kecamatan Minas bersama rekannya, Erik Sinaga (31) saat itu berniat untuk memanen sawit di kebun miliknya yang berada di jalan lintas, Kandis. Saat itulah ia melihat ada tengkorak dan tulang yang menyerupai manusia dalam keadaan berserakan di bawah pohon kelapa sawitnya.
Ia lalu bergegas melaporkan penemuan tersebut kepada warga lainnya dan selanjutnya dilaporkan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kandis. pada tulang dan tengkorak ditemukan juga seutas tali nilon berwarna kuning dengan panjang kurang lebih satu meter, celana panjang jeans warna biru, kaos oblong, dan pakaian dalam.
Dugaan bahwa itu Ardhie masih sebatas keterangan saksi keluarga terkait celana yang dikenakannya. Namun polisi untuk memastikan itu masih menunggu hasil tes DNA. Pengemudi Gocar bernama Ardhie Nur Aswan (23) dalam laporan hilangnya terakhir mendapatkan orderan pada Minggu malam (22/10) sekitar pukul 01.30 WIB dari Jalan Delima menuju Jalan Riau.
Kemudian dia berangkat dari rumahnya Perumahan Delima Puri, Jalan Delima, Kecamatan Tampan. Dia menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih dengan nopol BM 1654 NV. Terakhir memakai kaos baju putih dan celana jeans levis biru.