REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sam Aliano merasa terancam setelah dirinya mengadakan sayembara perusak karangan bunga. Sam pun melapor ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait adanya dugaan ancaman tersebut. Sam mengaku kerap diteror orang misterius setelah mengadakan sayembara Rp 1 miliar.
Selelumnya Sam mengadakan sayembara Rp 1 miliar sebagai hadiah bagi yang mengetahui perusak karangan bunga yang dikirim kepada Ketua DPR RI Setya Novanto. Namun hingga saat ini belum ada masyarakat yang mengaku menemukan perusak bunga tersebut. "Ada banyak, teror kepada saya. Itu setelah sayembara ini dibuka," kata Sam melalui siaran pers yang diterima Republika. Selasa (27/11).
Adapun, bentuk teror yang dialami Sam dilakukan pelaku melalui sambungan telepon. Sam mengaku, dirinya bahkan hampir setiap hari terus diganggu deringan telepon dari nomor-nomor tak dikenal. Dengan ada banyak telepon hingga tengah malam, mengancam dan mengganggu hidupnya.
"Saya rasa hidup saya terancam. Dan untuk itu saya datang untuk melaporkan hal ini. Saya mendapat ratusan bahkan ribuan telepon, saya merasa hidup saya terancam, biar saya lebih tenang saya melaporkan hal ini," katanya.
Kemudian, Sam juga menuding pelaku teror dan perusakan karangan bunga itu merupakan orang suruhan dari orang penting. Namun, Sam masih belum bersedia membeberkan orang penting yang dimaksud karena alasan keamanan.
Sam mengatakan, dirinya menyebutkan nama dengan alasan keamanan, apalagi kondisi saya terancam. Mungkin, kata Sam, lebih baik polisi nanti ungkap sendiri siapa itu.
Meski demikian, Sam yakin awak media sudah mengetahui siapa petinggi yang dianggap berada di balik teror yang dialaminya. "Anda (awak media) saja yang berfikir dan ada duga sendiri siapa itu pelaku? Siapa itu yang teror? Anda pikir saja sendiri. Lebih baik seperti itu aja," tutup Sam.