Senin 27 Nov 2017 17:24 WIB

BPBD Cilacap Siaga Hadapi Cuaca Buruk

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andri Saubani
Sejumlah warga melintasi genangan air yang membanjiri jalan, di desa Mertasinga, Cilacap Utara, Cilacap, Jateng, Sabtu (7/10). Curah hujan ekstrim melanda Kabupaten Cilacap, dengan intensitas mencapai 298 mm, yang mengakibatkan banjir setinggi satu meter yang merendam ratusan rumah dan 420 jiwa terpaksa diungsikan, akibat genangan air yang memasuki rumah.
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Sejumlah warga melintasi genangan air yang membanjiri jalan, di desa Mertasinga, Cilacap Utara, Cilacap, Jateng, Sabtu (7/10). Curah hujan ekstrim melanda Kabupaten Cilacap, dengan intensitas mencapai 298 mm, yang mengakibatkan banjir setinggi satu meter yang merendam ratusan rumah dan 420 jiwa terpaksa diungsikan, akibat genangan air yang memasuki rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Menyusul peringatan akan adanya cuaca buruk dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap telah meningkatkan kewaspadaannya. Antara lain dengan membuka Posko Siaga selama 24 jam sehari baik di Pusdalops BPBD Cilacap, maupun Unit Pelaksana Tekni (UPT) BPBD yang ada di wilayah Kroya dan Sidareja.

"Kami juga telah mempersiapkan kebutuhan logistik dan peralatan, bila suatu saat terjadi darurat bencana," jelas Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidy, Senin (27/11).

Tidak kalah pentingnya, Tri juga mengaku terus melakukan koordinasi lintas sektoral untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana di wilayah Cilacap. Khususnya, dengan para camat dan kepala desa, yang di wilayahnya masuk dalam kategori rawan bencana, baik bencana banjir maupun longsor.

"Selain itu, kami meningkatkan koordinasi dengan jajaran TNI/ POLRI, instansi vertikal, jajaran OPD, aparat wilayah dan relawan untuk meningkatkan kesiagaan," katanya.

Sebagaimana diketahui, pihak BMKG Cilacap sebelumnya telah merilis adanya bibit siklon tropis di perairan selatan Yogyakarta atau sekitar 240 km barat daya Cilacap. Bibit siklon ini berupa tekanan rendah yang bisa sewaktu-waktu berubah menjadi siklon tropis.

Menurut Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo, bibit siklon di selatan ini bisa memicu cuaca ekstrim bagian selatan Jawa, baik berupa hujan lebat dengan disertai angin kencang. Selain memperingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan, Tri juga meminta para nelayan untuk lebih berhati-hati saat melaut.

Hal ini, karena efek cuaca buruk akibat keberadaan bibit siklon ini, tidak hanya terjadi di daratan. "Keberadaan bibit siklon ini juga berpotensi memicu gelombang tinggi di perairan selatan Jawa. Kondisi ini tentu dapat membahayakan para nelayan yang sedang melaut," jelasnya.

Dia mengaku, sejauh ini tidak bisa melarang nalayan untuk melaut mencari ikan. Tri menyatakan hanya bisa menyampaikan imbauan agar para nelayan lebih berhati-hati. "Berdasarkan pengalaman selama ini, nelayan Cilacap umumnya sudah bisa membaca kondisi cuaca yang mungkin terjadi. Bila sedang melaut tiba-tiba langit menjadi gelap, biasanya para nelayan akan langsung menepi," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement