REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah menjadi rahasia umum bahwa peran para intelektual Muslim pada masa lalu telah menyumbangkan andil yang amat besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban manusia. Sebut saja Ibrahim Muteferrika (1674–1745), ilmuwan Muslim berdarah Hungaria ini dikenal sebagai orang pertama yang membuat deskripsi tentang teori gerhana matahari.
Ibrahim Muteferrika adalah mantan pendeta Hungaria yang memutuskan masuk Islam saat hijrah ke Istanbul. Ia menjelaskan secara perinci latar belakang perpindahan keyakinannya dari Kristen Unitarian ke Islam dalam sebuah buku yang ia beri judul Risale-yi Islamiyye (Risalah Islamiyah).
Sekitar tiga abad yang silam, Ibrahim Muteferrika memperkenalkan alat percetakan pertama kepada masyarakat Kesultanan Turki Usmaniyah. Dia pun memperoleh izin dari khalifah pada waktu itu untuk mencetak buku-buku ilmiah. Pada 1720, Ibrahim mem buka bisnis percetakan buku-buku Islam yang pertama di Istanbul. Sejak itu, budaya literasi di Kesultanan Usmaniyah mulai me masuki babak baru.
Ibrahim dikenang sebagai Muslim per tama yang mendirikan fasilitas percetakan dengan teknologi movable type (sistem pencetakan dan tipografi yang menggunakan potongan bergerak dari jenis logam). Meski pun teknologi percetakan yang berasal dari Cina ini telah lama digunakan di Eropa, kehadirannya di dunia Islam pada masa itu benar-benar menjadi sebuah terobosan baru.
Selama berada di Istanbul, Ibrahim me rasa sangat prihatin tatkala menyaksikan ketertinggalan sistem tata kelola pemerintahan Kesultanan Us mani yah dari negara-negara Eropa pada waktu itu. Ra sa keprihatinannya lantas mendorong Ibrahim me nulis sebuah buku berjudul Usul al-Hikam fi Nizam al-Umam dan menerbitkannya sendiri pada 1731.