Rabu 29 Nov 2017 11:17 WIB

Bupati Karawang Menangis, Ini Penyebabnya

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Endro Yuwanto
 Bupati Karawang Cellica Nurachadiana saat menjadi pembina upacara HUT ke-46 Korpri, Rabu (29/11).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Karawang Cellica Nurachadiana saat menjadi pembina upacara HUT ke-46 Korpri, Rabu (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID,  KARAWANG -- Bupati Karawang Cellica Nurachadiana mendadak menangis di sela-sela upacara peringatan HUT ke-46 Korpri. Apa yang menyebabkan Cellica menangis? Ternyata, bupati ini sedih atas nasib anak keduanya, Muhammad Keenan Nabeel Rachadiana, yang baru usia sebulan.

"Anak saya yang kedua, sakit. Ususnya tidak berfungsi dengan baik. Jadi, Keenan harus mendapatkan penanganan dokter secara serius," ujar Cellica kepada Republika.co.id, Rabu (29/11).

Menurut Cellica, anak keduanya ini sakit sejak beberapa hari terakhir. Gejalanya, kembung, susah buang air besar, serta sering gumoh (muntah). Setelah diperiksakan ke dokter, ternyata ada kelainan di ususnya. Sehingga, saraf di bagian usus tidak berfungsi dengan baik.

Karena itu, bayi usia sebulan ini perlu diobservasi. Bahkan, kemungkinan terparahnya, ususnya tersebut harus segera dibuang. Supaya, saraf usus di bagian lainnya bisa berfungsi. "Yang membuat saya sedih, anak usia sebulan harus menderita sakit. Apalagi, bila usus di perutnya harus dibuang. Pasti sakit banget," ujarnya.

Beruntung, lanjut Cellica, anaknya tersebut tidak rewel. Meski demikian, dirinya tetap tidak bisa tidur malam dengan tenang melihat anak pungutnya tersebut. Dia menduga, sakitnya Keenan ini disebabkan kurangnya asupan nutrisi saat berada di kandungan ibunya.

Karena itu, Cellica mengimbau ke masyarakat supaya lebih memerhatikan lagi kesehatan. Terutama ibu-ibu yang sedang mengandung. Sebab, jika asupan nutrisi tak dijaga dengan baik, khawatir bayi yang dikandung oleh ibu tersebut akan menderita penyakit di kemudian hari.

Sekadar informasi, sebulan yang lalu Karawang digegerkan dengan penemuan bayi laki-laki di pinggir jalan, dekat jembatan Sungai Citarum, Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur. Bayi laki-laki tersebut dibuang oleh orang tua kandungnya.

Bayi itu jadi rebutan para pejabat. Namun, yang berhasil mengadopsinya Cellica. Sampai saat ini, bayi Keenan mendapat hak asuh dan perawatan dari bupati tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement