Kamis 30 Nov 2017 06:16 WIB

Holding BUMN Tambang Sanggup Beli Saham Freeport

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Budi Raharjo
Budi Gunadi Sadikin
Foto: antara
Budi Gunadi Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Induk perusahaan (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tambang resmi terbentuk. Untuk selanjutnya, selain memiliki prioritas holding dan masing-masing perusahaan, target untuk membeli saham Freeport juga menjadi salah satu yang harus dilakukan.

Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) (Persero) Budi Gunadi Sadikin mengatakan proses untuk memasukan Freeport ke dalam holding tambang diprediksi berjalan baik. "Untuk perusahaan yang ada di Papua ini (Freeport), intinya progresnya bagus. Mohon doa restu mudah-mudahan anggota-anggota holding-nya bisa tambah jadi empat, jadi lima," kata Budi di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (29/11).

Budi mengungkapkan selain Freeport, holding tambang juga akan mengakuisisi yang lainnya pada tahun depan. Dia menuturkan ada kemungkinan PT Timah akan melakukan hal tersebut dengan melakukan ekspansi namun Budi masih enggan menjelaskan lebih detail.

Sementara itu, Budi menjelaskan total equity setelah holding tambang terbentuk bisa mendekati Rp 40 triliun hingga Rp 60 triliun. "Kalau di perbankan bisa tiga kalilah rasio equity-nya. Tiga kali jadi Rp 60 triliun bisa pinjam sebanyak Rp 180 triliun," jelas Budi.

Dengan angka tersebut, Budi masih yakin holding tambang yang kini sudah resmi terbentuk mampu untuk membeli saham Freeport. Dia memastikan untuk selanjutnya hanya perlu dihitung saja agar mampu memberli saham Freeport.

Holding tambang untuk selanjutnya menargetkan bisa membeli 41,64 persen saham Freeport meski belum diketahui valuasi sahamnya. Meskipun begitu, dari 41,64 persen saham yang belum dibeli ada jatah 10 persen dari untuk pemerintah daerah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement