REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjajanto bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (30/11). Menurutnya, pertemuan tersebut hanya membahas pencegahan korupsi.
"Saya cuma ditanya, apa perkembangan mutakhir soal antikorupsi, kompetensi saya cuma di situ aja," kata Bambang.
Pada saat kampanye, Bambang dipasang sebagai pakar dalam Tim Sukses Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno. Saat ini tugas tersebut sudah selesai. "Saya setelah jadi tim pakar selesai, pimpinan tim pakar terus diminta untuk membicarakan isu-isu pencegahan korupsi. Sudah cuma ngomongin itu saja," kata Bambang.
Dia menjelaskan kalau membicarakan soal korupsi ada pengeluaran, tapi jarang membicarakan soal revenue atau penerimaan. "Jadi di DKI penerimaan pemdanya ada berapa, misalnya kayak gitu. Di penerimaan itu ada berapa mata pajak sih, lalu konsentrasi pencegahan di mana, yaitu di sektor-sektor infrastruktur pembangunan," kata Bambang.
Infrastruktur pembangunan bisa di pendidikan, kesehatan, lalu ada satu lagi yang dilupakan, yaitu investasi. "Nah investasinya di mana di badan usaha milik daerah, nah investasinya itu juga harus dilihat. Jangan sampai investasi itu dalam banyak contoh investasi DKI itu kan sebetulnya pembiaran aset yang tidak menguntungkan," kata Bambang.