REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menutup objek wisata Gunung Galunggung untuk menghindari ancaman bahaya angin kencang terhadap pengunjung.
"Keputusan ini diambil karena adanya intensitas angin yang kencang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, EZ Alfian kepada wartawan, Kamis (30/11).
Ia menuturkan, penutupan wisata unggulan di Tasikmalaya itu untuk menghindari berbagai bahaya dampak angin kencang yang menerjang wilayah Tasikmalaya. BPBD, lanjut Alfian, telah melakukan kesepakatan dengan jajaran kepolisian dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kesepakatan dalam menutup wisata tersebut.
"Kondisi angin cukup mengkhawatirkan, makanya sepakat dengan Polres dan dinas pariwisata untuk ditutup," katanya.
Terkait batasan waktu penutupan, Alfian menyampaikan, belum dapat dipastikan hingga kondisi angin kembali normal. "Belum dapat dipastikan kapan penutupan berakhir karena menyeseuaikan dengan kondisi cuaca," katanya.
Sejak Kamis pagi angin cukup kencang melanda wilayah Kabupaten Tasikmalaya, hingga mengakibatkan beberapa pohon tumbang, serta bangunan tidak permanen di Gunung Galunggung rusak diterjang angin. "Warga yang ada di sana juga dievakuasi karena bahaya," katanya.