REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, gerbong Light Rail Transit (LRT) diupayakan akan tiba di Jakarta pada bulan April. Anies menyebut jika semua berjalan sesuai jadwal itu, LRT akan mulai beroperasi paling lambat bulan Juli 2018.
"LRT insya Allah gerbongnya akan tiba bulan April, dan insya Allah bulan Juli itu paling akhir itu sudah bisa beroperasi," kata Anies usai bertemu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantor Kemenhub, Senin (4/12).
Anies mengatakan, percepatan akan dilakukan guna mengejar pelaksanaan Asian Games 2018 di Jakarta. Pemprov, kata dia, sepakat bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan untuk menyelesaikan persoalan transportasi publik sebagai persiapan pelaksanaan gelaran tersebut.
Selain itu, lanjut Anies, Pemprov DKI dan Kemenhub juga segera membahas loop line atau perlintasan kereta tak sebidang di DKI. Kedua pihak akan membahas detail engineering design (DED) yang diperkirakan memakan waktu selama kurang lebih tiga bulan. "Baru setelah itu kita akan mulai semacam tender," ujar Anies.
Terkait anggaran, Menhub Budi menyebut akan menghabiskan dana sekitar Rp 12-15 triliun. Anies lantas menyahut, "ini proyeksi awal ya Rp 12-15 triliun".
Namun, keduanya sepakat tak membahas dari mana dana akan diambil, apakah APBN atau APBD. "Belum sampai ke situ. Nanti kita siapkan DED-nya dulu tiga bulan ini, kemudian dari situ dibuat perencanaan lebih matang mengenai penganggaraannya," ujar dia.
Kemenhub dan Pemprov DKI sepakat membentuk tim bersama menyelesaikan beberapa persoalan transportasi di Ibu Kota. Budi mengatakan, transportasi di DKI juga menjadi fokus Kemenhub.
Ia mengklaim beberapa program Kemenhub terkait transportasi di Jakarta sejalan dengan Pemprov DKI. Kesamaan ini akan berlanjut dengan pembentukan tim bersama. "Kita sepakat untuk membuat satu koordinasi, satu panitia kecil dan panitia kecil itu akan membahas masalah DKI," kata Budi.