Senin 04 Dec 2017 16:22 WIB

Polri: Bahrun Naim Terakhir Kali Terlihat di Suriah

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Terduga otak serangan teror Jalan MH Thamrin, Muhammad Bahrun Naim.
Foto: Antara
Terduga otak serangan teror Jalan MH Thamrin, Muhammad Bahrun Naim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berita mengenai tewasnya teroris ISIS asal Solo, Bahrun Naim dalam suatu pertempuran di Suriah masih belum dibenarkan oleh Polri. Kendati demikian, Polri membenarkan bahwa Bahrun Naim terakhir kali dijumpai di Suriah.

"Kalau kita lihat beberapa kesaksian-kesaksian yang ada menyatakan yang bersangkutan masih di wilayah Suriah," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (4/11).

Bahrun Naim, lanjut Martinus, merupakan seorang teroris yang sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). "Ya, Polri sendiri sudah menetapkan yang bersangkutan sebagai DPO ya," kata Martinus menegaskan.

Sebelumnya, berita tewasnya Bahrun Naim tersebar melalui tangkapan layar (screenshot) sebuah grup percakapan aplikasi Telegram yang tersebar di media sosial. Informasi tersebut pun masih didalami oleh Polri. "Ini termasuk sebuah pendalaman kita terhadap media sosial yang siapa yang mengawali penyebaran informasi ini, sehingga kita bisa ketahui dari sumbernya apa," kata Martinus.

Bahrun Naim mulai muncul ketika ditangkap Densus 88 pada tahun 2010 karena menyimpan senjata api dan amunisi yang disebutnnya sebagai titipan dari seorang buron kasus terorisme.

Bahrun Naim juga disebut sebagai dalang aksi teror bom Thamrin, Jakarta Pusat, pada Januari 2016. Bahrun yang kerap disebut sebagai pimpinan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini merekrut sejumlah teroris dari Indonesia.

Bahrun juga kerap mengajarkan cara membuat bom melalui grup-grup Telegram internal teroris. Selain itu, Naim sering dikaitkan dengan kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement