Senin 04 Dec 2017 19:27 WIB

Bali Antisipasi Erupsi Susulan Gunung Agung

Relawan dari Bali Rumah Singgah Satwa berada di dekat pepohonan yang mati akibat abu vulkanis saat mencari hewan-hewan terdampak bencana Gunung Agung, di Sebudi, Karangasem, Bali, Ahad (3/12).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Relawan dari Bali Rumah Singgah Satwa berada di dekat pepohonan yang mati akibat abu vulkanis saat mencari hewan-hewan terdampak bencana Gunung Agung, di Sebudi, Karangasem, Bali, Ahad (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM — Pemerintah Provinsi Bali, memiliki langkah-langkah strategis dalam mengantisipasi hal terburuk apabila terjadi erupsi susulan Gunung Agung dengan mendatangi Pos Pemantauan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali.

"Kedatangan kami ke Pos Pantau Gunung Agung ini untuk mencari informasi bagaimana kondisi Gunung Agung saat ini," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Pos Pemantauan Gunung Agung, Desa Rendang, Senin (4/12).

Melihat kondisi terkini Gunung Agung, katanya, suasana kembali kondusif dan Pemprov Bali dapat menyiapkan langlah-langkah dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi ke depannya. Salah satu upaya untuk yang dilakukan dengan memfokuskan pengungsian satu titik aman di Kabupaten Karangasem, sehingga memudahkan pemerintah membantu pendistribusian logistik.

"Apabila pengungsinya nanti tersebar, maka akan sulit memantau dan penyaluran bantuan juga sulit," ujarnya.

Dengan terpusatnya pengungsian di Karangasem, katanya, maka masalah pelayanan kesehatan dan pendidikan juga lebih mudah diakses. "Terkait permasalahan kejenuhan pengungsi, kami terus berupaya memberikan suatu kegiatan di pengungsian, seperti industri kreatif membuat anyaman," katanya.

Mangku Pastika menegaskan untuk penanganan siswa yang berada di tempat pengungsian meminta sekolah negeri terdekat dapat menerima siswa itu, tanpa diskriminasi dan tanpa memerlukan administrasi yang sulit. "Untuk kegiatan ujian nanti tetap diperlakukan yang sama seperti siswa lainnya," ujarnya.

Pemerintah juga telah mempersiapkan tandon air untuk memenuhi kebutuhan air pengungsi yang ada maupun mobil truk tangki untuk mengirim air bersih ke tempat pengungsian. "Saya mengimbau kepada pengungsi agar tidak kembali ke rumahnya, khususnya yang berada di zona bahaya karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain," ujarnya.

Ia mengharapkan kondisi Gunung Agung segera menurun agar pariwisata Bali, aktivitas penerbangan, dan masyarakat dapat kembali normal. "Kami harapkan angin yang membawa abu menjauh dari bandara," ujarnya.

Ia mengatakan masyarakat yang tetap sabar dan tenang dalam menghadapi erupsi Gunung Agung membuat pemerintah melakukan persiapan antisipasi lebih baik. "Kami melihat masyarakat lebih tenang dan tidak terjadi kepanikan, sehingga pemerintah dapat mempersiapkan antisipasi lebih baik lagi," ujarnya. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement