REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kelangkaan gas elpiji tiga kilogram atau elpiji melon di Bogor telah diantisipasi oleh Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Bumi (Hiswana Migas) Wilayah Bogor melalui penyelenggaraan operasi pasar.
Ketua Hiswana Migas Wilayah Bogor, Bahriun, menjelaskan, operasi pasar sudah dilaksanakan selama dua hari, yakni pada Senin (4/12) dan Selasa (5/12). "Total, sudah di lebih dari 20 titik di Kota/Kabupaten Bogor," ujarnya ditemui Republika.co.id saat operasi pasar di Kelurahan Kebon Kalapa, Bogor, Selasa (5/12).
Bahriun menjelaskan, operasi pasar hari kedua setidaknya akan diadakan di 10 titik, termasuk di Ciwaringin, Tanah Sareal, dan Batu Tulis. Di kabupaten juga akan diselenggarakan operasi pasar, di antaranya Cisarua dan Cibereum.
Di tiap titik operasi pasar, Bahriun mengatakan, Hiswana Migas menyediakan satu truk atau sekitar 560 tabung gas elpiji. Tapi, untuk di Paledang yang diadakan di hari pertama operasi, pihaknya menyediakan dua truk mengingat jumlah penduduk sekitar yang berjumlah sekira 1.000-an. "Dengan harga per tabung, Rp 16 ribu," ucap dia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor Achsin Prasetyo, menjelaskan, operasi pasar akan dilaksanakan selama dua hari terlebih dahulu. Apabila persediaan gas elpiji di pasaran sudah dirasa stabil, operasi pasar akan dihentikan.
Setelah operasi pasar, Achsin menegaskan, Disperindag Bogor akan terus memantau pangkalan penjualan gas elpiji yang sudah terdaftar di dinas. "Kami juga selalu kontak Hiswana Migas untuk memastikan ketersediaan di lapangan," jelasnya.
Dalam operasi pasar di Kelurahan Kebon Kalapa, setidaknya sudah lebih dari 300 warga yang mendaftar sejak pagi. Lurah Kebon Kalapa Nana Sumarna menjelaskan, masyarakat telah berdatangan sejak pagi dan meletakkan tabung gas yang sudah diberi label nama pemiliknya.
Untuk mekanisme pembelian gas, Nana menuturkan, warga harus menukarkan fotokopi KTP terlebih dahulu saat pendaftaran. "Ketika barang sudah datang, kami panggil sesuai urutan kehadiran. Tabung gas yang mereka bawa dari rumah baru ditukar dengan tabung gas yang dibawa Hiswana Migas. Per KTP hanya boleh beli satu tabung," ujarnya.
Menurut Nana, sosialisasi operasi pasar di kawasannya terbilang mendadak. Kemarin sore, ia baru diberi kabar bahwa akan ada satu mobil berisikan 560 tabung gas yang siap datang ke kelurahan. Beruntung, dengan adanya grup WhatsApp, ia bisa menyebarkan informasi tersebut ke seluruh warga.