REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, pihaknya masih mencari sumber resmi yang akurat untuk mengetahui kebenaran informasi kematian petinggi organisasi teroris ISIS, Bahrun Naim. "Polri harus mencari sumber resmi yang akurat, bisa dari Interpol, atau bisa informasi dari sejumlah negara seperti Amerika, Inggris, Arab, Rusia yang memang memiliki akses terhadap informasi tersebut," kata Jenderal Tito di Lapangan Udara Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (5/12).
Selain berupaya mencari kepastian kabar kematian Bahrun, Kepolisian juga mencari pelaku penyebar kabar kematian Bahrun. "Proses pencarian penyebar informasi tersebut masih berjalan sekarang," ujarnya.
Kabar kematian Bahrun beredar luas di masyarakat pada Kamis (30/11) melalui aplikasi pesan Whatsapp. Bahrun Naim disebut-sebut sebagai dalang aksi teror bom Thamrin, Jakarta Pusat, pada Januari 2016. Bahrun yang kerap disebut sebagai pimpinan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini merupakan perekrut sejumlah teroris dari Indonesia. Bahrun kerap mengajarkan cara membuat bom melalui grup-grup Telegram internal teroris.