REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Upaya pembunuhan Perdana Menteri Inggris Theresa May di London berhasil digagalkan. Sky News melaporkan, rencana teror tersebut pada dasarnya merupakan sebuah rencana bunuh diri ekstremis di Downing Street, lokasi kantor perdana menteri.
Polisi telah menahan dua tersangka. "Polisi yakin pelaku berencana meluncurkan semacam alat peledak improvisasi di Downing Street dan dalam serangan kekacauan berikutnya membunuh Theresa May," tulisan sebuah laporan seperti yang dilansir dari Fox News, Rabu (6/12).
Dinas Keamanan Intelijen Militer (MI5) dan West Midlands Police, Scoyland Yard melaporkan telah menyelidiki plot serangan tersebut selama beberapa minggu.
Dua orang yang ditangkap pada 28 November karena plot yang digagalkan adalah Naa'imur Zakariyah Rahman (20) dari London utara, dan Mohammed Aqib Imran (21) dari Birmingham.
Rahman dan Imran didakwa dengan maksud melakukan tindakan terorisme dan diharapkan hadir di Pengadilan Westminster Magistrat pada Rabu (6/12) ini.
Menurut The Guardian, Direktur Andrew Parker mengatakan pada Selasa (5/12), MI5 telah mencegah sembilan serangan teror di Inggris dalam satu tahun terakhir.