REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Keberadaan gas elpiji tiga kilogam atau gas melon di Kota Sukabumi mulai langka dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini disikapi Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sukabumi untuk melakukan operasi pasar (OP) gas elpiji tiga kilogram.
Kosongnya pasokan gas melon ini terlihat di sejumlah warung eceran gas di sejumlah titik Kota Sukabumi. Misalnya lokasi eceran gas di Kelurahan Cisarua/Kecamatan Cikole. Di depan lokasi berjualan gas tersebut kini di pasang tulisan gas melon kosong.
"Hiswana Migas berencana menggelar operasi pasar pada Jumat (8/12) mendatang," ujar Ketua Hiswana Migas Sukabumi Yudha Sukmagara kepada Republika.co.id, Rabu (6/12). Reaksi cepat ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan warga akan pasokan gas melon tersebut.
Menurut Yudha, pada Rabu ini tengah dilakukan pendataan daerah mana saja yang mengalami kelangkaan gas melon. Data ini menjadi dasar untuk dilakukannya OP gas melon di Sukabumi.
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pemkot akan melakukan koordinasi dengan Hiswana Migas terkait informasi kelangkaan gas melon. "Koordinasi dilakukan untuk mendapatkan informasi kelangkaan gas elpiji tiga kilogram dan juga mencari solusi terbaik dari masalah yang ada, " ujarnya.
Fahmi mengungkapkan, masyarakat diharapkan tetap tenang dan jangan terganggu oleh isu-isu yang belum jelas sumbernya. Pemkot berharap bila terjadi kelangkaan maka harus segera dilakukan upaya untuk mengatasinya.
Sementara itu salah seorang warga Cikole, Kurnia (34 tahun) mengatakan, saat ini warga memang kesulitan memperoleh gas melon. "Ketika mau membeli ke warung langganan dibilangnya gas kosong, " kata dia.