Rabu 06 Dec 2017 20:48 WIB

Menlu Retno Khawatirkan Sikap AS Soal Yerusalem

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Budi Raharjo
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengkhawatirkan rencana pengumuman pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Presiden AS Donald Trump pada hari ini, Rabu (6/12) waktu setempat atau Kamis malam waktu Indonesia. Menurut Retno, pengakuan Jerusalem tersebut akan membahayakan proses perdamaian antara Palestina dengan Israel.

"Sekali lagi kita sangat mengkhawatirkan pengumuman tersebut karena pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel akan sangat membahayakan proses perdamaian dan akan membahayakan perdamaian itu sendiri," kata Retno di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/12).

Selain itu, tindakan Pemerintah AS itupun akan memancing ketidakstabilan kawasan, tidak hanya di Timur Tengah namun juga di wilayah lain. Karena itu, Pemerintah Indonesia akan terus melakukan komunikasi dengan beberapa menteri luar negeri negara Muslim terkait masalah ini.

"Di sela-sela antara dua rapat tadi saya lakukan komunikasi dengan beberapa menteri luar negeri negara Muslim antara lain mengenai masalah ini," jelas dia.

Lebih lanjut, menurut Retno, OKI juga akan menggelar diskusi khusus membicarakan masalah ini. Kendati demikian, acara tersebut masih belum diketahui kapan akan digelar. Retno mengatakan, dirinya telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Jordania dan juga Menteri Luar Negeri Turki terkait perlunya OKI membahas masalah ini.

Retno menilai, pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel justru mengesampingkan semua resolusi dari Dewan Keamanan PBB. "Jadi nanti kita akan bicara lagi dengan OKI dan kita kembalikan lagi ke PBB karena resolusi DK PBB kan harus ada ketaatan di situ," tambah dia.

Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada hari ini, Rabu (6/12) waktu setempat atau Kamis malam waktu Indonesia.

Dilansir dari AFP, seorang pejabat AS mengatakan Trump akan mengumumkan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, sebagai langkah pengakuan kota tersebut sebagai Ibu Kota Israel. Pengumuman rencananya akan dilakukan pada Rabu (6/11) di Gedung Putih sekitar pukul 13.00 waktu Washington DC.

"Dia akan mengumumkan bahwa Pemerintah AS mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Trump memandang ini sebagai pengakuan atas realitas, baik secara sejarah atau modern," kata sumber tersebut kepada AFP.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement