REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Idrus Marham mengatakan Ketum Golkar yang baru, tidak serta-merta menjadi Ketua DPR RI sebagaimana Setya Novanto. Idrus mengatakan, saat ini pihaknya tengah mencermati dinamika yang dihadapi Golkar baik di internal maupun DPR
"Tidak, itu dua posisi yang berbeda, ketum berbeda posisi dengan ketua DPR. Beda dengan Bung Setya Novanto kemarin yang (jadi) ketum dan ketua DPR," ujar Idrus di Alun-alun Tastura, Lombok Tengah, NTB, Kamis (7/12).
Meski begitu, DPP Golkar, kata Idrus, sedang melihat perkembangan dinamika-dinamika yang ada serta realitas politik yang dihadapi, baik pada internal partai maupun di DPR. "Tapi yang pasti, untuk mengisi ketua DPR itu adalah sesuai UU MD3 adalah hak Partai Golkar," katanya.
Namun, Idrus melanjutkan, pengambilan keputusan ini masih menunggu proses praperadilan Setya Novanto sebagai dasar digelarnya munaslub. "Sampai hari ini kita bahas, minggu depan rapat tentukan langkah ke depan, baik menuju munaslub apabila prasyarat yang diperlukan sudah memenuhi maupun proyeksi pergantian ketua DPR," kata Idrus menambahkan.