Senin 11 Dec 2017 04:12 WIB

MKGR tak Kecilkan Peluang Pencalonan Titiek Soeharto

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Endro Yuwanto
Titik Soeharto
Foto: Courtesy of pemiluindonesia.com
Titik Soeharto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua ormas Musyawarah Kekeluargaaan Gotong Royong (MKGR), Roem Kono, mengatakan pihaknya tidak ingin mengecilkan peluang Siti Hediati Heriyadi (Titiek Soeharto) sebagai salah satu calon ketua umum Partai Golkar. Partai Golkar disebutnya membutuhkan sosok ketua umum yang dapat membawa parpol ini memperbaiki diri.

"Kami kira Mbak Titiek juga merupakan salah satu kader terbaik Golkar. Kami pun prinsipnya menghargai semua tokoh Golkar," ujar Roem kepada wartawan di kawasan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur (10/12).

Namun, ormas-ormas sayap yang menjadi pendukung dan pendiri Partai Golkar ingin agar ketua umum yang dicalonkan memiliki potensi membawa parpol tersebut ke arah lebih baik. "Pertimbangan kedua, saat ini Golkar bukanlah parpol milik keluarga tertentu. Kami ini parpol yang terbuka kepada siapapun yang ingin maju sebagai calon ketua umum," lanjut Roem.

Roem pun memberi contoh bahwa dirinya memiliki keinginan untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar. Namun, dia kembali menegaskan posisi calon ketua umum sebaiknya diberikan kepada individu dengan peluang kepemimpinan terbaik. "Maka kami pilih yang terbaik yang bisa membawa Golkar ke arah lebih baik. Bukan berarti tak unggulkan Mbak Titiek tapi kami inginkan proses demokrasi terbaik. Ketua umum itu cuma satu ya, maka kami pilih Airlangga Hartarto," tegas dia.

Sebelumnya, secara tersirat, Titiek Soeharto mengisyaratkan kesiapannya mencalonkan diri untuk duduk di kursi tertinggi partai bohon beringin tersebut. "Ya kita di mana-mana anak tentara harus siap," kata Siti usai melakukan pertemuan antara FKPPI dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Selasa (21/11).

Titik mengaku cukup prihatin dengan kondisi yang ada pada tubuh Golkar karena pimpinannya terkena musibah. Bahkan keprihatinannya itu juga ditujukan untuk DPR.

Menurutnya, dalam waktu dekat harus ada pergantian kursi pimpinan baik di DPR maupun di Golkar. Pergantian di Golkar bisa melalui musyawarah nasional (munas) atau musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement