REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Perusahaan AS AMC Entertainment telah menandatangani kesepakatan untuk membangun dan mengoperasikan bioskop di Arab Saudi setelah negara tersebut mencabut larangan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Dilansir di Arabnews, kesepakatan tersebut diumumkan oleh AMC dalam sebuah pernyataan dan dikonfirmasi oleh media pemerintah Saudi. Rencananya akan dibentuk perusahaan patungan dengan Dana Investasi Publik Arab Saudi yang luas. AMC berharap untuk langkah terbaik di industri ini di Arab Saudi karena negara ini membuka diri terhadap hiburan modern.
"Pengumuman ini merupakan momen bersejarah bagi industri pameran teater dan kesempatan yang luar biasa untuk menghubungkan produk film AMC dengan lebih dari 30 juta warga Arab Saudi, yang banyak di antaranya kita ketahui adalah penggemar film berdasarkan kunjungan rutin mereka ke bioskop di negara tetangga. negara," kata CEO AMC Adam Aron dalam pernyataannya.
Perusahaan yang berbasis di Kansas ini adalah operator bioskop terbesar di dunia, dengan 11 ribu layar di AS dan Eropa. AMC banyak beroperasi dengan merek Odeonnya. Namun mereka bersaing ketat dengan Bioskop VOX yang berbasis di Dubai, yang merupakan operator utama di Teluk dan Timur Tengah dengan lebih dari 300 layar.
CEO perusahaan induk VOX Majid Al-Futtaim, Alain Bejjani, mengatakan mereka ingin memperluas ke Arab Saudi. "Kami berkomitmen untuk mengembangkan Bioskop Vox di Arab Saudi dan (untuk) memastikan bahwa setiap pelanggan Saudi kami akan memiliki Vox Cinema yang dekat dengan mereka di mana mereka dapat merasakan pengalaman yang mereka alami di luar Arab Saudi "katanya.
Arab Saudi mengumumkan Senin (11/11) mencabut larangan tersebut sebagai bagian dari upaya reformasi yang dilakukan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Pemerintah mengatakan akan segera mulai melisensikan bioskop dan bioskop pertama diharapkan dibuka pada bulan Maret.
Negara ini diperkirakan akan memiliki lebih dari 300 bioskop dengan lebih dari dua ribu layar pada tahun 2030. Sehingga dapat menyumbang 24 miliar dolar AS untuk pendapatan Saudi.