REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Ketua DPR RI Fadli Zon mengusulkan buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) jilid 6A terbitan Yudhistira ditarik dari peredaran. Menurut dia, jelas masalah kesalahan penulisan akibat kurangnya pengawasan. "Saya pikir jelas itu kurang pengawasan, itu hal sensitif ya, saya kira buku tersebut harus dikoreksi atau malah ditarik, karena ini nanti menimbulkan kontroversi," kata dia, Rabu (13/12).
Kemendikbud juga menurut dia, jangan sampai tidak lagi selektif. Dia menilai ini bukan hanya menjadi tanggung jawab penerbit. "Ini hal yang sangat sensitif kalau menyebut salah gitu ya. Salah ibu kota saja di negara lain bisa salah, apalagi ini di negara yang dianggap kontroversial dan masih ada proses perundingan perdamaian," tuturnya.
Sebelumnya Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) mengadukan temuan terkait penulisan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel di sebuah buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) jilid 6A. Pada halaman 56, tepatnya dalam table 3.1 tertera tentang negara-negara di Benua Asia, dituliskan 18 negara di Benua Asia berikut dengan ibu kotanya.
Pada kolom Asia Barat, tepatnya di nomor 7, Ibu Kota Israel ditulis Yerusalem. Sementara pada nomor 12, Ibu Kota Palestina tak tuliskan. Pada kolom Ibu Kota Palestina hanya ditulis dengan tanda strip. Kesalahan penulisan Ibu Kota tersebut dianggap sangat fatal terutama bagi siswa didik, terlebih buku tersebut telah diterbitkan sejak 2006.