REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, sejauh ini belum terdapat kejadian difteri di bumi NTB. "Kasus difteri kosong, belum ada," ujar Nurhandini kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Rabu (13/12).
Mantan Kepala Dinas Kesehatan NTB ini menyampaikan, rata-rata imunisasi difteri, pertusis, dan tetanus (DPT) relatif baik. Hal ini yang ditengarai melindungi anak-anak NTB dari wabah difteri yang menjangkiti wilayah lain di Indonesia.
Nurhandini menyebutkan, imunisasi DPT memegang peranan vital dalam melindungi anak dari wabah difteri. Nurhandini menyampaikan, dari 532 kasus yang sudah ada di Indonesia, terdapat 66 persen anak yang belum mendapatkan imunisasi DPT. Sedangkan, 32 persen anak yang sudah diimunisasi, belum dilakukan imunisasi secara lengkap. "Artinya anak-anak yang enggak kena atau terlindungi adalah anak-anak yang diimunisasi lengkap," lanjut Nurhandini.
Nurhandini menjelaskan, hampir seluruh kabupaten/kota telah mencapai target 79 persen imunisasi DPT di NTB pada Oktober 2017. Hanya ada dua kabupaten yakni Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat yang masih berada di angka 60 persen. "Makanya pas ada kasus, saya minta tolong dikejar yang tersisan, semoga November angka melejit ke atas. Kita berupaya betul," ucap Nurhandini.
Nurhandini mengimbau para petugas kesehatan dan juga orang tua memeriksa kembali status imunisasi DPT anaknya. "Yang melindungi dari difteri kan imunisasi DPT, segera periksa kalau belum (imunisasi), segera hubungi petugas kesehatan untuk dapat imunisasi," kata Nurhandini menambahkan.