Jumat 15 Dec 2017 13:31 WIB

Alasan Para Aktris Kompak Berbaju Hitam di Golden Globe

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Indira Rezkisari
Piala Golden Globe.
Foto: EPA
Piala Golden Globe.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hollywood tengah diguncangkan dengan maraknya aksi pelecehan seksual dan ketidaksetaraan gender. Untuk melawannya, sejumlah aktris berencana mengenakan pakaian serba hitam sebagai bentuk penolakan. Sejumlah gerakan #MeToo sebagai bentuk kepedulian terhadap wanita yang hingga kini dianggap belum dapat sejajar dengan pria.

Gerakan #MeToo rencananya akan dilakukan pada acara penghargaan Golden Globes 2018 nanti. Pada acara yang akan dilangsungkan pada 7 Januari 2018, seluruh aktris termasuk nominator dan presenter akan mengenakan pakaian hitam sebagai bentuk protes ketidaksetaraan gender dan tuduhan pelecehan seksual yang kini mengguncang Hollywood.

Bahkan produser film Shakespeare in Love, Harvey Wainstein berencana mengenakan pakaian wanita untuk mendukung gerakan #MeToo. Bukan hanya Weinstein, seluruh presenter dalam Screen Actors Guild Awards pada 21 Januari nanti juga berencana melakukan hal yang sama.

Gerakan kesetaraan gender melalui #MeToo juga melibatkan para jurnalis dan kebiasaan pengajuan pertanyaan saat berada di atas karpet merah. Pembuat film dokumenter Jennifer Siebel Newsom mengatakan perlu adanya peningkatan kualitas dialog di karpet merah yang bukan hanya berdasar pada pertanyaan tentang busana yang dikenakan aktris malam itu. Pendiri dan CEO The Representation Project ini meminta reporter karpet merah melakukan gerakan #AskHerMore lebih relevan sekarang daripada sebelumnya.

"AskHerMore pada dasarnya memperlakukan perempuan sebagai manusia penuh dan bukan objek. Dan saya pikir #MeToo adalah tentang hal yang sama," katanya Newsom, dikutip dari The Hollywood Reporter.

Dia berharap, jurnalis dapat terlibat dalam menciptakan kesetaraan gender dan menjadi penggiring opini publik tentang derajat wanita yang berhak disetarakan dengan pria. Gerakan ini bukan menutup pembicaraan tentang gaya busana wanita, namun menurut Newsom wanita bukanlah semata objek mode tapi juga memiliki prestasi dan pemikiran yang perlu ditampilkan saat berada di karpet merah.

"Kampanye ini #AskHerMore, bukan #DontAskHer, mode tidak mengurangi wanita, budaya kita mengurangi wanita. Tapi kita tidak bisa fokus hanya pada mode dan penampilan wanita ini dari hal lain. Kita butuh keseimbangan, kata Newsom.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement