Jumat 15 Dec 2017 17:49 WIB

Harga Ayam tak Kunjung Stabil

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Winda Destiana Putri
Pedagang di Pasar Besar Malang, Hamidah mengungkapkan, harga ayam potong melonjak sejak lima hari lalu. Harga ayam yang semula Rp 28 ribu meningkat menjadi Rp 30 ribu per kilogramnya.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Pedagang di Pasar Besar Malang, Hamidah mengungkapkan, harga ayam potong melonjak sejak lima hari lalu. Harga ayam yang semula Rp 28 ribu meningkat menjadi Rp 30 ribu per kilogramnya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Harga sejumlah komoditas pokok mulai mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal dan tahun baru. Salah satu kenaikan yang cukup signifikan ialah daging ayam broiler segar yang mulai menyentuh angka 35 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang daging ayam potong di pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Dadang mengatakan kenaikan terjadi mulai pekan ini. Mulanya harga ayam hanya 30-32 ribu rupiah per kilogram. Namun akibat pasokan mulai berkurang, harga pun melonjak.

"Sekarang harganya jadi 34-35 ribu per kilo, katanya sih pasokan barang lagi sedikit. Ini ayam potongnya saya ambil dari lokal Tasikmalaya saja," katanya pada Republika, Jumat (15/12).

Sedangkan pedagang ayam di pasar wetan, Cindy ikut menyuarakan kenaikan harga ayam. Ia merasa bingung ketika harga ayam naik karena khawatir pelanggan tetapnya beralih. Pasokan ayamnya yang dijual berasal dari suplier di pasar Cikurubuk. Sehingga kenaikan harga ayam di pasar Cikurubuk amat berdampak.

"Biasanya dipasok dari Cikurubuk dengan harga lebih murah biar saya bisa ambil untung. Kalau dari pasarnya saja 34-35 ribu per kilo berarti saya harus jual di atas itu biar untung, ya sekitar 38-40 deh paling tinggi," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement