REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Gempa bumi yang terjadi Jumat (15/12) malam lalu, menimbulkan kerugian cukup besar di Kabupaten Cilacap. Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhi menyebutkan, dari hasil asesment yang dilakukan pihaknya, kerugian keseluruhan akibat gempa tersebut mencapai Rp 4,5 miliar.
''Meski tidak menimbulkan korban luka atau koran jiwa, namun kerugian yang dialami warga di Kabupaten Cilacap akibat gempa tersebut ternyata cukup besar,'' jelasnya, Senin (18/12).
Menurutnya, kerugian sebesar itu timbul karena jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan cukup banyak. ''Dari perhitungan kami, ada 504 bangunan rumah dan fasilitas umum yang mengalami kerusakan,'' katanya,
Secara rinci, kata dia, rumah warga yang roboh akibat gempa tercatat sebanyak 65 unit, yang mengalami rusak berat 125 unit, rusak sedang 95 unit, dan yang rusak ringan 219 unit. Sedangkan wilayah yang terdampak, tersebar di 78 desa dari 20 kecamatan,
Sementara untuk kerusakan akibat gempa di Kabupaten Banyumas, Kalakhar BPBD setempat Prasetyo Budi Widodo mengaku belum bisa memastikan nilai kerugiannya. Dari sekitar 103 rumah yang rusak, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. ''Untuk rumah yang rusak berat atau roboh, tercatat ada lebih dari 23 rumah. Belum yang rusak sedang seperti dinding rumahnya retak-retak,'' jelasnya.
Mengenai kerugian yang dialami RSUD Banyumas, Prasetyo menyebutkan, pihaknya tidak bisa melakukan penhitungan kerugian secara rinci karena yang mengalami kerusakan, bukan hanya pada struktur bangunan saja. Tapi juga pada peralatan seperti alat hemodialiasi dan radiologi yang tertimpa material bangunan.
''Kita masih menunggu hasil assesment pihak RS, karena yang bisa menghitung kerugian total berikut peralatan medisnya hanya pihak RS,'' jelasnya.
Terkait dengan kerusakan fasilitas di RSUD Banyumas ini, pelayanan radiologi dan cuci darah bagi pasien gagal ginjal di RS ini, mulai Senin (18/12), untuk sementara dihentikan. Pasien thalasemia atau gagal ginjal yang biasanya melakukan cuci darah di RS tersebut, dialihkan ke RS di Purwokerto.
Bahkan para calon jemaah haji tahun 2019 dari beberapa kecamatan yang mestinya melakukan pemeriksaan kesehatan meliputi rotgen di RSUD, juga dibatalkan. ''Kami sebenarnya sudah diminta menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Banyumas Senin ini. Tapi tiba-tiba dibatalkan, karena kerusakan peralatan akibat gempa,'' jelas Khoeudin, salah seorang calon haji dari Kecamatan Tambak.