REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Djoewita Moeloek menyatakan, masyarakat diharapkan tetap mewaspadai penyebaran penyakit difteri menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru. Sebab, dalam liburan tersebut diprediksi terjadi mobilisasi masyarakat yang tinggi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun akan memperluas wilayah imunisasi difteri.
Kemenkes menyatakan telah melakukan evaluasi terkait logistik untuk vaksin imunisasi. Outbreak Response Immunization (ORI) pun sudah dilakukan. Pelaksanaan imunisasi itu, menurut Nila akan diperluas. "Memperluas ke-82 kabupaten untuk melakukan ORI tersebut," katanya di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (18/12) lalu.
ORI, lanjut Nila, sejatinya sudah dilakukan di sejumlah provinsi, kota dan kabupatem yang sudah terkena. Hasilnya pun menurut Nila sudah menunjukkan penurunan persebaran penderita. Hal ini didukung dari keinginan masyarakat sendiri.
"Artinya kemauan masyarakat melakukan imuninasi. Insyaallah, semakin lama semakin menurun (jumlah penderita)," ucap Nila.
Nila menambahkan, pihaknya tetap menginginkan kerja sama lintas kementerian untuk mengatasi wabah difteri ini. Kerja sama dari semua instansi terkait, menurut dia akan menekan dengan drastis persebaran wabah difteri karena sudah diantisipasi lebih dini.
Nila juga mengimbau masyarakat agar tetap memperhatikan apabila menjumpai suspek penyakit difteri. "Saya usul selalu pakai masker. Jadi difteri itu penyebarannya dari percikan ludah, bukan udara, jadi bagi yang sakit batuk tolong pakai masker untuk hindari jadi tidak membuat orang lain kena," katanya.