REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sastrawan dan Budayawan Ahmad Tohari turut menyampaikan sambutan dalam acara peluncuran Alquran terjemahan bahasa daerah di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Rabu (20/12). Tiga Alquran terjemah bahasa daerah yang diluncurkan tersebut yaitu Alquran dan terjemah bahasa Melayu Ambon, Bahasa Bali, dan Bahasa Banjar.
Tohari menilai Alquran yang diterjemahkan ke dalam bahasa daerah tersebut akan dapat melestarikan beragam bahasa ibu di Indonesia. "Ini harus ada semua bahasa daerah. Karena ini juga dari sisi kebudayaan sangat penting karena melestarikan bahasa ibu, yang mana sekarang ini dalam keadaan terancam," ujar Tohari saat ditemui Republika.co.id usai acara peluncuran.
Alquran terjemah bahasa daerah itu merupakan produk Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manjemen Organisasi (LKKMO), Badan Litbang dan Diklat Kemenag. Menurut dia, karya terjemah Alquran bahasa daerah itu merupakan karya monumental.
"Menuru saya suatu karya dari Kemenag yang sangat monumental. Karena sebetulnya kan masyarakat banyak sekali yang tidak bisa berbahasa Arab, sehingga penerjemahan ke dalam bahasa daerah ini sangat penting," ucap Ahli Bahasa Banyumasan ini.
Bahkan, lanjut dia, masih banyak masyarakat yang juga kurang menguasai bahasa Indonesia baku. Karena itu, menurut dia, Alquran terjemah tiga bahasa tersebut sangat membantu dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat. "Cuma memnag perlu diingat bahwa segala bentuk terjemahan bukan alquran itu sendiri, Alquran hanya dalam bahasa Arab. Lainnya harus dipahami sebagai upaya terjemahan ini untuk lebih bisa memahami. Sebagai alat ganti saja," kata Tohari.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, bahwa dengan diluncurkannya Alquran terjemah tiga bahasa tersebut, maka saat ini sudah ada 12 bahasa daerah yang menjadi terjemahan Alquran. Yaitu, bahasa Sasak (Nusa Tenggara Barat), Kaili (Sulawesi Tenggara), Makassar (Sulawesi Selatan),Toraja (Sulawesi Tengan), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), Batak Angkola (Sumatera Utara) Minang (Sumatera Barat), Banyumasan (Jawa Tengah) Dayak (Kalbar), Ambon (Provinsi Maluku), Bali (Provinsi Bali), dan Banjar (Provinsi Kaiimantan Selatan).
"Tahun depan insyaAllah akan juga diluncurkan Alquran terjemahan ke dalam tiga bahasa yang lain. Jadi kita terus berupaya agar tidak hanyaa memelihara bahasa daerah tapi juga sekaligus mendekatkan Alquran kepada sebagian masyarakat kita yang memang lebih dekat dengan bahasa ibunya, bahasa daerah. Sehingga harapannya tentu pemahaman kitab suci itu semakin baik di mayarakat kita,"katanya.