Rabu 20 Dec 2017 19:00 WIB

Emil Tunda Pengumuman Cagub, Ini Alasannya

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon Gubernur Jawa Barat menunda waktu pengumuman calon wakil gubernur yang bakal mendampinginya di pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018, mendatang. Rencananya, pengumuman siapa calon wakil gubernur itu akan dilakukan pada Rabu(20/12) ini/ Namun, Ridwan Kamil menunda pelaksanaan pengumuman tersebut.

Menurutnya, alasan dimundurkannya waktu pengumuman itu akibat adanya keinginan dari partai koalisi untuk membicarakan lebih intensif. Ia mengaku, hasil musyawarah bersama forum tokoh Jawa Barat tersebut telah dikomunikasikan bersama sejumlah partai koalisi pengusung dirinya di Pilgub Jabar. Namun, dari hasil komunikasi bersama partai koalisi, PKB dan PPP mwnginginkan untuk membicarakan lebih intens dalam membahas opini para tokoh dan hasil survei.

"Setelah dikomunikasikan ternyata partai-partai butuh intensitas mendetilkan. Jadi, saya belum bisa sampaikan seperti yang saya janjikan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat ditemui di Trans Studio Mal (TSM), Kota Bandung, Rabu(20/12).

Emil mengatakan, PKB dan PPP menginginkan ada waktu lebih dalam membahas hasil opini para tokoh dan survei enam kandidat cawagub. "Hasil survei juga baru masuk. Jadi, apakah nanti survei ini jadi penentu faktor terbesarnya akan dibahas," katanya.

Penentuan cawagub Jabar 2018 ini, menurut Emil, hanya dipersoalkan oleh PKB dan PPP. Kedua partai pengusung tersebut yang berdinamika dalam penentuan cawagub. Kalau Nasdem, tak terlalu mempermasalahkan. "Yang berdinamika hanya PPP dan PKB. Jadi, saya mohon maaf, minta waktu untuk mengumumkan yang sudah pasti soal wakil," katanya.

Hasil survei terhadap enam kandidat cawagub, kata dia, dilakukan oleh lembaga eksternal Parpol. Seluruh lembaga konsultan itu melakukan survei terhadap enam kandidat. Ketika ditanya siapa yang paling tinggi, Emil enggan menyebutkannya. Ia hanya mengatakan, survei dilakukan dari luar partai, dari konsultan. Ada Indobarometer, Cakra Politik, Poltaking.

"Enam nama semua disurvei. Saya belum bisa sampaikan. Nanti mengubah persepsi dan opini. Tapi, nama-nama yang disurvei akan saya umumkan diwaktu yang pas," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement