REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank menjalin kerja sama dengan 11 perguruan tinggi negeri (PTN) untuk membentuk Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pengembangan Ekspor Indonesia atau University Network for Indonesia Export Development (UNIED). Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan kerja sama dalam mendukung kegiatan riset demi pengembangkan ekspor nasional.
"Ini milestone untuk sektor ekspor nasional Indonesia. Ini inisiatif yang kiranya ke depan menjadi tonggak untuk akademisi sebagai salah satu stakeholder ekosistem ekspor nasional," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Sinthya Roesly di Jakarta," Kamis (21/12).
11 PTN yang terlibat dalam kerja sama tersebut adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Sumatra Utara (USU), Universitas Hasanuddin (Unhas), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Riau (Unri), Universitas Mataram (Unram), dan Universitas Udayana (Unud).
Sinthya berharap, UNIED bisa menyumbangkan pemikiran dalam pengembangan ekspor nasional. Hal itu seperti dengan menggali potensi ekspor di masing-masing daerah.
"Kami mengharapkan langkah konkret dari kita bersama karena perguruan tinggi punya berbagai center of excelent seperti di IPB punya pengembangan sawit yang merupakan komoditi utama ekspor nasional kita. Kemudian, UGM punya inkubator UKM dan di UI juga punya UKM Center. Sekarang kita kaitkan untuk pengembangan ekspornya," ujar Sinthya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap, kontribusi perguruan tinggi dapat memberikan andil dalam perumusan kebijakan, regulasi, dan strategi untuk mengembangkan ekspor. Hal itu terutama dalam rangka peningkatan daya saing ekspor melalui produk unggulan Indonesia.
"Ekspor menunjukkan kemajuan suatu negara. Negara yang bisa ekspor menggambarkan dia sudah bisa maju karena dia mengalahkan negara lain. Itu indikator why export is so important," ujar Menkeu.