REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kasus penyakit difteri di Kabupaten Garut semakin marak. Tiga warga Garut yang pekan lalu dirawat dan masih terduga difteri, kini telah positif terjangkit difteri.
Tak berhenti sampai disitu, RSU dr Slamet, Garut kembali menerima dua pasien difteri baru-baru ini. Keduanya pun sudah positif difteri. Sehingga total ada lima pasien yang masih menjalani perawatan intensif.
Humas RSU dr Slamet, Lingga Saputra mengatakan lewat pemeriksaan secara mikroskopis, kelima pasien tersebut sudah positif difteri. Hanya saja pihak RSU masih menunggu hasil uji laboratorium di Balai BLK Bandung untuk hasil lebih lengkap.
"Memang kami kurang tahu kapan hasil uji lab keluar. Soalnya itu Dinas Kesehatan yang tahu," katanya pada wartawan.
Ia menyebut kelima pasien tersebut berasal dari Kecamatan Tarogong Kaler, Garut Kota, Samarang, Kadungora, dan Pakenjeng. Saat ini, para pasien dirawat di ruang isolasi.
"Ada lima ruangan isolasi. Ada satu pasien yang usianya di atas 60 tahun. Isolasi dilakukan untuk cegah virus agar tak menular. Tim medis juga pakai alat pelindung diri," ujarnya.
Diketahui, dengan lima warga yang positif difteri baru-baru ini, menjadikan total kasus difteri di Garut sepanjang 2017 bertambah hingga 17 kasus. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya meninggal dunia. Adapun sisanya berhasil memperoleh kembali kesehatannya.