REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) sepakat berkoalisi dalam Pilkada 2018 di lima provinsi. Pengamat politik Universitas Padjajaran Idil Akbar mengatakan, langkah ketiga Parpol ini bisa dinilai sebagai pijakan awal dalam membangun koalisi besar untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
"Dalam konteks pilkada saya kira ini sebetulnya salah satu upaya untuk membangun kekuatanbaru di tingkat daerah. Karena bagaimanapun 2018 ini menjadi pijakan awal bagi partai politik untuk menghadapi 2019," kata Idil saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (26/12).
Idil mengatakan, apabila dengankolaborasi tiga partai ini dapat memenangkan Pilkada di daerah dengan jumlah pemilih yang besar, maka akan menjadi modal bagi ketiga partai untuk melakukan konsolidasi menghadapi Pemilu 2019.
Menurutnya, tak menutup kemungkinanketiga partai tersebut akan kembali menarik partai-partai lain yang pernah berkoalisi saat Pilpres 2014 silam. Saat itu, Gerindra, PKS, dan juga PAN berkoalisidalam satu kubu bersama Golkar, PPP dan PBB.
"Ada besar kemungkinan juga PAN, PKS, Gerindra tetap akan kembali menarik dulu yang pernah ikut di koalisi2014. Komunikasi itu akan kemudian dijalankan," ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Idil, saat inimayoritas partai politik dinilainya lebih mendekat kepada pemerintah dan akan kembali mendukung Jokowi dalam pilpres 2019 nanti.
Seperti diketahui, Partai Gerindra, PKS, dan PAN telah sepakat berkoalisi pada pilkada di lima provinsi. Yakni di JawaBarat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara.