Rabu 27 Dec 2017 16:49 WIB

Usai Infrastruktur, Jokowi Fokus Bangun SDM

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo (tengah) menghadiri penyerahan 3.000 sertifikat pemagangan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK), Bekasi, Rabu (27/12).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo (tengah) menghadiri penyerahan 3.000 sertifikat pemagangan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK), Bekasi, Rabu (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Hingga tahun ketiga pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK), sektor infrastruktur masih menjadi fokus dalam pembangunan. Sektor ini dianggap sangat vital untuk segera diselesaikan dalam menghubungkan seluruh daerah yang ada di Indonesia.

Meski belum seluruhnya rampung diselesaikan, pemerintah tahun depan akan mulai mengalihkan fokus pembangunan dari sektor tersebut. Jokowi memastikan akan mulai mengurangi anggaran pembangunan dan mengalihkannya untuk membangun sektor sumber daya manusia (SDM).

"Nanti infrastruktur sudah mulai banyak yang sudah selesai, kita masuk ke pembangunan SDM," kata Jokowi usai meninjau Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK), Bekasi, Rabu (27/12).

Jokowi menuturkan bahwa sekolah vokasi dan pelatihan vokasi sangatlah penting. Dari sekolah dan pelatihan ini akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan bisa memiliki keahlian lebih mendalam. Untuk itu mulai tahun 2018 pemerintah akan mulai menyiapkan pengembangan SDM secara besar-besaran pada 2018. Dengan angkatan produktif saat ini yang mencapai 60 persen dari jumlah total masyarakat di Indonesia, maka pelatihan SDM memang sudah harus difokuskan.

Menurutnya, anggaran pengembangan SDM memang tidak murah. Sebab harus ada perbaikan balai latihan kerja (BLK) di berbagai daerah yang sesuai standar dalam menunjang program pelatihan yang diberikan. Meski demikian, pelatihan ini tetap akan diusahakan oleh pemerintah karena pembangunan merupakan suatu kekuatan dalam rangka bersaing dan berkompetensi dengan negara lain.

Sejauh ini pemerintah masih melakukan kerja sama dengan pelaku dunia usaha dalam melakukan pelatihan. Para pelaku usaha ikut serta memberikan dukungan dana agar para pekerja di perusahaan mereka bisa ikut pemagangan dan mendapatkan tersetifikasi. Ke depan, setiap pelaku usaha yang ikut serta memberikan bantuan dalam pengembangan SDM ini bisa mendapatkan kemudahan dari pemerintah berupa insentif pajak.

"Bisa aja (insentif pajak), kenapa tidak. Bisa melalui kontribusi subsidi di upah, bisa saja melalui pengurangan pajak, saya kira banyak pilihan," ujar Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement