Senin 01 Jan 2018 01:21 WIB

Bom Bunuh Diri di Afghanistan Timur, 15 Orang Tewas

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andri Saubani
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara bom bunuh diri di timur Afghanistan, Sabtu (30/12).
Foto: AP Photo/Mohammad Anwar Danishyar
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara bom bunuh diri di timur Afghanistan, Sabtu (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemerintah Afghanistan menyatakan, sebanyak 15 orang tewas dan lebih dari sepuluh orang lainnya cedera dalam dugaan serangan bunuh diri yang menargetkan tempat pemakaman di Afghanistan timur, pada Sabtu (30/12) waktu setempat.

Dilansir di Anadolu Agency, Ahad (31/12), juru bicara gubernur provinsi Nangarhar Timur Attaullah Khogyani, mengatakan, serangan tersebut terjadi di pinggiran Kota Jalalabad, Afghanistan, tempat penduduk setempat berkumpul untuk berdoa di pemakaman seorang gubernur saat sore hari.

Khogyani mengatakan, penyelidikan telah dilakukan terkait insiden tersebut. Kantor berita setempat, Tolo News melaporkan insiden tersebut sebagai serangan bom bunuh diri. Di mana, sebagian besar korban merupakan kerabat dan berhubungan dengan Haji Gul Wali, gubernur sebelumnya dari lingkungan Haska Maina yang bergolak.

Belum ada pihak yang dilaporkan bertanggung jawab langsung atas insiden tersebut. Haska Maina merupakan salah satu distrik yang bergolak di provinsi Nangarhar, di mana gerilyawan Taliban dan pro-Daesh aktif di daerah-daerah yang berbatasan dengan suku Pakistan.

Direktur rumah sakit umum daerah di ibu kota provinsi Jalalabad, Dr. Ehsanullah Shinwari, telah mengkonfirmasi jumlah korban tewas akibat insiden tersebut.

"Saat saya berbicara dengan Anda sekarang, 15 orang mati syahid dan 14 orang terluka telah dibawa ke rumah sakit, beberapa dari mereka berada dalam kondisi kritis, "kata Shinwari.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement