REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Purwakarta, mengklaim tingkat kehadiran ASN pascalibur tahun baru cukup tinggi. ASN yang hadir mencapai 99 persen dari jumlah 8.600 pegawai. Sisanya, yang satu persen lagi keterangannya sakit, cuti serta ada yang bolos juga.
Kepala BKPSDM Kabupaten Purwakarta, Ruslan Subanda, mengatakan, kehadiran ASN cukup bagus. Apalagi, saat ini tanggal muda. Yaitu, bertepatan dengan pembagian gaji para pegawai. Jadi, mayoritas pegawai ini masuk kerja. Salah satu tujuannya yaitu mengambil gaji. "Yang bolos ada, paling dua sampai tiga pegawai. Mayoritas masuk, sebab bertepatan dengan pembayaran gaji," ujar Ruslan, kepada Republika.co.id, Selasa (2/1).
Menurut Ruslan, kehadiran pegawai di wilayahnya sudah sangat bagus. Kondisi ini, terjadi sejak diberlakukannya sanksi pemotongan tunjangan daerah. Bagi ASN yang bolos atau tanpa keterangan, maka akan dipotong tunjangannya sebesar Rp 500 ribu.
Jadi, mereka yang tidak masuk kerja takut akan sanksi tersebut. Dengan begitu, sanksi pemtongan tunjangan ini dinilai lebih efektif ketimbang sanksi lainnya. Seperti, diberi peringatan ataupun sanksi administratif lainnya. "Tak ada masalah dengan sanksi pemotongan tunjangan ini. Justru, para pegawai jadi lebih giat lagi masuk kerjanya karena takut tunjangannya hilang Rp 500 ribu," ujar Ruslan.
Meski demikian, lanjutnya, tetap saja ada ASN yang membolos. Akan tetapi, jumlahnya di bawah satu persen. Seperti pada hari pertama masuk pascalibur tahun baru, ASN yang bolos antara dua sampai tiga orang. Jumlah tersebut, sangat kecil dibanding dengan total jumlah ASN yang mencapau 8.600 pegawai.
Adapun yang sakit, sambung Ruslan, jumlahnya juga tidak banyak. Pegawai tersebut, sudah sakit sebelumnya. Atau sakit tahunan. Seperti, yang terkena stroke dan sakit lainnya. Akan tetapi, kondisi ini tak menganggu jalannya pelayanan kepada masyarakat. Sebab, ASN yang siap melayani masyarakat jumlahnya lebih banyak.
Terkait dengan kinerja ASN selama 2017, Ruslan juga mengakui sangat bagus. Indikatornya, selama 2017 tidak ada pegawai yang dipecat secara tidak hormat. Tetapi, ada juga pegawai yang bermasalah dan tersandung masalah hukum.
Dia mengatakan ada tiga pegawai yang tersandung masalah narkoba, indikasi korupsi dan terciduk tim saber pungli. Akan tetapi, saat ini statusnya masih menunggu inkrah keputusan pengadilan. "Ketiga ASN ini statusnya masih pegawai, tetapi sudah diberhentikan sementara waktu. Kalau dipecat menunggu inkrah pengadilan dulu, " ujar Ruslan.
Sementara itu, Camat Jatiluhur Asep Supriatna, mengatakan, kehadiran ASN di wilayahnya mencapai 100 persen pascalibur tahub baru. Bahkan, pada hari pertama kerja ini seluruh pegawai bersama stakeholder terkait menggelar apel pagi bersama. Apel tersebut, juga diikuti oleh seluruh kepala desa dan perangkatnya serta dari unsur muspika lainnya.
"Di wilayah kami ada 97 ASN, semuanya hadir dan lengkap. Bahkan, kami juga menggelar apel pagi dilanjutkan sarapan nasi uduk bareng kades, sekdes, dan Kapolsek Jatiluhur," ujar Asep.