REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berulang kali, Rasulullah SAW menolak Zaid bin Tsabit ikut berperang bersama beliau dan kaum Muslimin. Faktor usia yang masih mudah menjadi alasan Rasulullah ketika itu.
Zaid kemudian berpikir untuk mencari jalan perjuangan lain yang tak harus memiliki batasan usia, tetapi tetap dekat dengan Rasulullah. Caranya adalah dengan menghafal Alquran.
Sang ibu sangat senang dan ingin anaknya menjadi penghafal Alquran. Sang ibu pun berbicara dengan beberapa orang Anshar tentang keinginan anaknya. Kemudian, dia membicarakan masalah ini dengan Rasulullah.
"Wahai Rasul Allah, anak kami Zaid telah menghafal tujuh belas surah dari Kitab Allah dan membacakannya sama seperti diwahyukan kepadamu. Selain itu, dia piawai membaca dan menulis. Dengan ini dia berusaha ingin dekat dengan Anda," kata mereka menerangkan.
Rasul pun mendengarkan Zaid membaca beberapa surah. Bacaannya jelas dan indah.Nabi merasa senang. Zaid mendapatkan pujian karena kemampuannya menghafal Alquran dengan cepat dan menulis dengan baik. Kemampuan itu tak dimiliki banyak orang ketika itu.