REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koperasi menyumbang 4,48 persen bagi Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada kuartal III. Angka tersebut setara dengan Rp 451.953,01 miliar sementara PDB sebesar Rp 10.096.300 miliar.
Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan, angka tersebut masih kecil jika melihat kontribusi koperasi di negara Eropa yang mencapai 8 persen. "Itu karena mereka sudah lama, kita baru pecah telor dari 1,171 persen," katanya dalam konferensi pers di Gedung Kemenkop UKM, Jumat (5/1).
Sejalan dengan pelaksanaan reformasi koperasi yang dilakukan dalam dua tahun terakhir, ada dampak nyata. Ia menjelaskan, reformasi koperasi yang dimulai dengan pembenahan data menghasilkan gambaran koperasi aktif dan tidak aktif.
Sedikitnya, 45 ribu koperasi telah dibubarkan karena tidak aktif lagi. Sementara, ada 75 ribu koperasi sehat dan 75 ribu lainnya perlu pembinaan.
"2019 harus sehat semua," tegas mantan Walikota Denpasar itu.
Selain peningkatan kontribusi ke PDB nasional, koperasi juga menorehkan catatan baik lainnya. Ada lima koperasi yang telah menjadi penyalur kredit Ultra Mikro (UMi) dan dua koperasi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Bahkan, anak perusahaan Koperasi Kospin Jasa telah melantai di Bursa Efek Indonesia. "Kita dorong lagi koperasi lain anak usahanya masuk bursa efek," ujarnya.