Senin 08 Jan 2018 14:23 WIB

Sydney Jadi Kota dengan Suhu Terpanas di Dunia

 Pengukur suhu di dalam mobil menunjukkan cuaca di luar.
Foto: Instagram: @izzitjustmereal/ABC
Pengukur suhu di dalam mobil menunjukkan cuaca di luar.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sydney akan mengalami kembali hari yang panas dengan mencapai di atas 40 derajat Celcius di sebelah barat meski tidak akan mencapai suhu tinggi seperti Ahad kemarin (7/1). Kemarin, Sydney menjadi kota paling panas di dunia.

Diperkirakan Senin (8/1) kota Sydney mencapai 33 Celsius dan pada pukul 14.00 waktu Australia Timur, atau 10.00 pagi WIB, suhu udara dua derajat lebih rendah dibandingkan perkiraan. Di kawasan Richmond, sebelah barat laut kota Sydney, suhu mencapai 41,9 Celsius pada pukul 13.50 waktu setempat.

Pada Ahad, suhu 47,3 Celsius tercatat di Penrith menjelang siang menjadi suhu terpanas yang tercatat di Sydney sejak 1939 sekaligus juga menjadi kota terpanas di planet Bumi.

Tim kriket Australia dan Inggris terpaksa harus bertanding dengan dengan suhu panas di lapangan di Sydney Cricket Ground dimana kapten Inggris Joe Root dibawa ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi berat. Perusahaan penyedia listrik, Ausgrid mengatakan sedang menyelidiki beberapa gangguan aliran yang terjadi di kota Sydney dan di kawasan Central Coast.

Sekitar 14 ribu pelanggan terpengaruh dengan gangguan aliran listrik tersebut. Dinas pemadam api NSW Rural Fire Service (RFS) kembali siaga dan larangan menyalakan api tetap berlaku untuk wilayah pusat Sydney dan Hunter.

Petugas tambahan telah siap siaga karena angin diperkirakan memiliki kecepatan 40 sampai 45 kilometer per jam. Komisaris RFS Shane Fitzsimmons mengatakan total larangan menyalakan api mencakup kawasan yang pernah alami kebakaran besar.

"Larangan menyalakan api telah diberlakukan hari ini untuk kawasan Sydney, termasuk Blue Mountains dan Central Coast, juga di wilayah Greater Hunter yang secara efektif dari Newcastle menuju Hunter ke tempat-tempat seperti Scone dan Muswellbrook," kata Shane.

Sebuah peta menunjukkan lokasi gelombang panas di Australia
Kebanyakan wilayah di New South Wales masih alami gelombang panas yang parah.

Foto: Bureau of Meteorology

Namun, perubahan angin dari selatan diharapkan dapat membuat udara sejuk pada Rabu (10/1). Andrew Haigh dari Badan Meteorologi Australia mengatakan perubahan angin sejuk akan mulai berhembus ke Sydney pada Selasa (9/1). "Jadi Rabu adalah waktu dimana kita berharap bisa lega setelah gelombang panas, [suhu] hanya sekitar 25 Celsius di kota dan lebih dari 20-an di sebelah barat," katanya.

'Berenang harus berhati-hati'

Dengan banyaknya orang yang berenang agar tidak kepanasan, badan penjaga pantai Surfing Life Saving (NSW) mendesak para pengunjung untuk berhati-hati, setelah adanya beberapa penyelamatan air.

Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dan seorang perempuan berusia 19 tahun mempertaruhkan nyawa mereka saat hendak menyelamatkan seorang pria berusia 19 tahun dari ombak di Tuncurry, kawasan Mid North Coast, New South Wales, Ahad malam (7/1). Pria tersebut terperangkap ombak bersama dua teman lainnya yang berhasil berenang dengan selamat.

Kedua penjanga pantai lalu bergegas membantu dan membawanya ke daratan, kemudian dibawa ke rumah sakit dalam kondisi stabil. CEO Surf Life Saving New South Wales Steve Peace memperingatkan warga agar berhati-hati di pantai.

"Boleh datang ke pantai, tapi Anda harus mencari lambang yang sudah dikenal, yakni bendera berwarna merah dan kuning. Dan Anda harus berenang di tempat dimana penjaga pantai bisa melihat Anda," katanya.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/sydney-kota-paling-terpanas-dunia/9312422
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement