REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta menyetop program merger untuk sekolah dasar (SD) di wilayah tersebut. Pasalnya, saat ini jumlah SD proporsinya sudah memenuhi ketentuan. Sehingga, tak ada lagi SD yang tidak kebagian murid.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, soal merger SD sudah disetop. Sebab, saat ini kondisi SD yang ada di Purwakarta sudah jauh lebih baik. Dulu, masih banyak SD yang saling bersaing memerebutkan siswa baru. Padahal, lokasi mereka satu komplek dan bertetangga.
"Dulu, kami sering menerima keluhan kepala sekolah soal tidak kebagian murid saat ajaran baru. Kini, tidak ada lagi keluhan serupa," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Senin (8/1).
Menurut Dedi, sejak dirinya memimpin sudah ada 85 SD yang dimerger. Dari jumlah tersebut, 40 persennya berada di wilayah perkotaan. Selebihnya, tersebar di wilayah pedesaan. Dengan begitu, SD yang tidak kebagian murid saat ini sudah tidak ada lagi.
Bahkan, lanjut Dedi, dirinya bisa berbangga hati. Sebab, selama 10 tahun memimpin, ada perubahan yang cukup mencolok dari sektor pendidikan. Yaitu, tidak ada lagi SD yang tak kebagian murid. Saat ini, bangunan SD cenderung lebih bagus. Bahkan, dinilai sangat layak.
Tak hanya itu, satu ruang kelas sudah ada toiletnya. Sehingga, para siswa tak perlu lagi berebut toilet dengan teman beda kelas. Selain itu, saat ini sekolah juga sudah membiasakan untuk memanfaatkan lahan jadi area hijau yang produktif. Seperti, area pertanian dan perkebunan. "Jadi, sekarang sudah tidak ada lagi SD negeri yang kumuh," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengatakan, saat ini jumlah SD yang ada 358 unit. Jumlah ini, sudah sangat proporsional. Jadi, mulai tahun ini tak ada lagi SD yang digabungkan. Sebab, semuanya sudah berjalan dengan baik. "Sekarang itu, tinggal bagaimana para kepala menata sekolahnya dengan baik," ujar Purwanto.
Menurutnya, ke depan pihaknya ingin sekolah bisa meningkatkan kualitas dan prestasinya lagi. Supaya, sekolah-sekolah ini tambah diminati oleh masyarakat. Sehingga, SD tidak kalah bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya.