Jumat 12 Jan 2018 14:09 WIB

Pandji: Joshua Lakukan Self Deprecating

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Andi Nur Aminah
Pandji Pragiwaksono
Foto: ist
Pandji Pragiwaksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) resmi melaporkan komika Joshua Suherman atas dugaan penistaan agama pada Selasa (9/1). Menurut aktor yang juga menjajal dunia stand up comedy, Pandji Pragiwaksono, apa yang dilakukan oleh Joshua dalam materi lawakannya adalah bagian dari komedi, yakni self deprecating atau menertawakan diri sendiri.

"Kalau dalam konteks Joshua itu bukan tentang Islam, bahkan dia meninggikan Islam. Karena dia sifatnya kayak kalau di komedi nama self deprecating atau menertawakan diri. Jadi dia itu kritik terhadap agamanya sendiri," kata Pandji ketika dihubungi Republika.co.id, Jum'at (12/1).

Berbeda dengan Ge Pamungkas, menurut pria yang mengawali kariernya sebagai penyiar ini, yang dilakukan oleh Ge Pamungkas adalah mencoba menyuarakan keresahan terhadap umat Muslim. Menurutnya, dia tidak menghina agama siapa-siapa.

"Yang dia lakukan adalah, saya sebagai umat Muslim, kesel ketika ada orang bersikap negatif atau hipokrit dengan bawa-bawa agama. Jadi, yang Ge kritik adalah manusianya, bukan agamanya, jelas bukan agamanya karena Ge Muslim. Jelas dia nggak mau masuk neraka gara-gara ngelawak," ujarnya.

Pandji berpendapat, Ge tidak bermaksud menghina agama, tapi yang dia kritik adalah orang-orangnya. Untuk itu, menapa masuk akal orangnya tersinggung. "Nah yang karena orangnya tersinggung orangnya ngamuk, karena yang dipikir yang dihina adalah agamanya padahal manusianya," lanjutnya.

Pria 38 tahun ini menuturkan, dengan kejadian yang menimpa Ge dan Joshua, dia akan tetap membawa keresahannya dalam stand up. "Kebetulan keresahan saya itu banyak terkait isu sosial, saya sudah membahas agama cukup lama bahkan, mungkin dari 2011 bisa jadi di Youtube saya komedian stand up pertama yang bawa itu. Karena itu memang keresahan-keresahan saya kadang-kadang bahas politik, keadilan, kesatuan atau kesenjangan," lanjutnya.

Dia menuturkan, dia tidak akan meminta komika untuk berhenti membicarakan agama jika keresahannya soal hal tersebut. Namun, dia meminta untuk para komika muda agar belajar membuat materi komika. Dia menuturkan bahwa mereka tidak perlu mengikuti seniornya dalam membahas isu sensitif.

"Dia ngeliat idolanya, kayak saya, Adriano Qalbi, Sammy ngomongin isu sensitif. Kemudian dia mau coba-coba, tanpa sadar bahwa senior seniornya itu garap materi sensitif itu ada caranya, skill dan pengalamannya, ada kematangannya, bukan sembarangan," lanjutnya,

Bagi Pandji, membawa isu sensitif seperti terapis yang ada di sirkus, dibutuhkan skill dan pengalaman. "Kasarnya,  biarkan pengalaman yang membawa kita bisa membawa isu sensitif. Jangan baru satu dua kali stand up terus bawain isu agama," tutupnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement