REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pembina Partai Golkar menggelar rapat pleno membahas nama pengganti ketua DPR di Bakrie Tower lantai 46, Ahad (4/1). Dalam rapat yang digelar sejak pukul 19.30 WIB tersebut, Dewan Pembina Partai Golkar memutuskan untuk mendukung usulan yang diajukan DPP Partai Golkar.
Sebelumnya DPP Partai Golkar mengusul nama Bambang Soesatyo sebagai ketua DPR pengganti Setya Novanto. "Berdasarkan konsultasi dan pertimbangan pertimbangan yang saya sampaikan tadi, maka dewan pembina Partai Golkar dapat menyetujui dan mendukung penetapan saudara Bambang Soesatyo sebagai ketua DPR RI," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Abu Rizal Bakrie.
Ical (sapaan akrab Abu Rizal Bakrie) mengatakan, berdasarkan anggaran dasar Partai Golkar pasal 25 mengatakan bahwa kebijakan-kebijakan yang strategis harus dibicarakan antara dewan pembina dengan DPP Partai Golkar. Sedangkan anggaran dasar pasal 21 ayat 2 Partai Golkar mengatakan bahwa kebijakan strategis yang dimaksud adalah penetapan capres dan cawapres, dan penetapan pimpinan lembaga negara.
Ical mengaku pernah diajukan beberapa nama oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. "Saya berpendapat bahwa semua calon-calon diajukan adalah calon-calon yang mampu untuk dapat memimpin DPR RI," katanya.
Ketika ditanya perihal keterlibatan Bambang Soesatyo di pansus angket KPK, Ical tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia yakin apa yang dimaksud Airlangga adalah untuk Golkar yang bersih.
"Dan dalam sikap ini bahwa Pak Airlangga tentu berpendapat bahwa sudah waktunya, sudah cukup apa yang dibicarakan selama ini dalam pansus KPK," katanya.