REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Teguh Pramono menjelaskan, ekspor Jawa Timur pada Desember 2017 mengalami penurunan sebesar 12,29 persen dibanding bulan sebelumnya. Yakni dari 1,77 miliar dolar Amesika Serikat menjadi 1,55 miliar dolar AS.
"Penurunan tersebut disebabkan karena terjadi penurunan pada komoditi non-migas," kata Teguh di Kantor BPS Jatim, Jalan Raya Kendangsari Industri Nomor 43-44, Kendangsari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Senin (15/1).
Teguh menjelaskan, ekspor komoditi non-migas pada Desember 2017 mengalami penurunan jika dibanding bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,66 milira dolar AS menjadi 1,42 miliar dolar AS atau turun 14,28 persen. Di mana nilai ekspor non-migas tersebut menyumbang kontribusi sebesar 91,50 persen dari total ekspor di Desember 2017.
"Kontribusi yang besar tersebut membuat kenaikan ekspor migas tidak bisa mengimbangi penurunan yang terjadi pada ekspor non-migas. Sehingga total ekspor pada Desember 2017 mengalami penurunan yang cukup signifikan," ujar Teguh.
Teguh menjabarkan, komoditi migas pada Desember 2017 mengalami kenaikan sebsar 17,12 persen jika dibanding bulan sebekumnya. Ekspor migas naik menjadi 131,76 juta dolar AS dibanding bulan sebelumnya yang hanya 112,50 juta dolar AS. Namun kontribusi komoditi migas hanya 8,50 persen dari total ekspor Jatim pada Desember 2017.
Teguh melanjutkan, jika dikelompokkan berdasar kelompok barang Harmonized System (HS) 2 digit, maka kelompok perhiasan atau permata (HS 71) menjadi komoditi ekspor non-migas utama Jatim pada Desember 2017. Nilai transaksinya tercatat 149,17 juta dolar AS. Kelompok ini berkontribusi sebesar 10,51 persen pada total ekspor non migas Jatim pada Desember 2017.
"Angka ini turun sebesar 33,90 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 225,67 juta dolar AS," kata Teguh.
Selain itu, lanjut Teguh, kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44) juga memiliki kontribusi besar dalam ekspor Jatim di Desember 2017. Kelompok ini menyumbang nilai ekspor sebesar 8,36 persen, atau senilai 118,58 juta dolar Amerika.
Teguh melanjutkan, kelompok negara Asean masih menjadi negara tujuan utama ekspor non-migas Jatim pada Desember 2017. Selama periode Januarai-Desember 2017, Malaysia menjadi negara utama dengan peranan sebesar 6,50 persen dari total ekspor non-migas Jatim.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement