REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Bentrokan terjadi di sekitar bandara Mitiga di ibu kota Libya, Tripoli, Senin (15/1), yang menyebabkan penangguhan semua penerbangan. Tembakan senjata berat bisa terdengar dari pusat kota dan otoritas bandara mengatakan semua penerbangan telah ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Pertempuran tersebut melibatkan Special Deterrence Force (Rada), salah satu kelompok paling kuat di kota tersebut, melawan kelompok saingan yang berbasis di lingkungan Tajoura Tripoli. Rada bertindak sebagai unit antikejahatan dan antiterorisme dan mengendalikan bandara Mitiga dan sebuah penjara besar di sebelahnya. Kelompok ini kadang-kadang menjadi target kelompok pesaing yang anggotanya ditangkap.
Mitiga adalah sebuah pangkalan udara militer di dekat pusat Tripoli yang telah menjadi bandara utama untuk penerbangan sipil sejak bandara internasional sebagian hancur karena pertempuran pada 2014. Bandara internasional tidak berfungsi lagi.
Rada mengatakan dalam sebuah pernyataan bandara tersebut telah diserang oleh seseorang yang disebut "Bashir 'the Cow'" dan yang lainnya yang mereka cari menyusul pelarian mereka dari fasilitas penahanan yang direbut oleh Rada di tempat lain di Tripoli. Rada memasang foto-foto jalanan di sekitar bandara, yang menunjukkan truk pikap yang dipenuhi dengan senjata dan sebuah tank.
Tripoli telah dikendalikan oleh sejumlah kelompok bersenjata sejak pemberontakan 2011 yang menggulingkan pemimpin lama Muammar Gaddafi dan menyebabkan pecahnya negara tersebut.
Kisah Qaddafi Diproklamirkan sebagai Perdana Menteri Libya
Fraksi-fraksi tersebut terkadang bentrok dalam pertempuran di akar rumput atau pembunuhan atau penahanan anggota mereka. Namun kini laporan terjadinya pertempuran terbuka dalam beberapa bulan terakhir telah menurun setelah beberapa kelompok bersekutu dengan pemerintah yang diakui secara internasional, termasuk Rada, mengkonsolidasikan kontrol mereka terhadap sebagian besar wilayah ibu kota.
Sementara itu laporan Xinhua menyebutkan serangan dengan menggunakan senjata berat, menewaskan tiga orang dan melukai beberapa orang lagi. "Milisi penjahat yang dikenal dengan nama Bashir Al-Baqarah dan semua penjahat yang dicari oleh Pasukan Penangkal setelah mereka melarikan diri (dari penjara) dan bergabung dengan milisi," kata Pasukan Penangkal Khusus yang bertugas mengamankan bandar udara tersebut di dalam satu pernyataan di akun resmi Facebook-nya.
Pasukan itu menyatakan para penyerang ditangani sampai mereka dikalahkan dan diusir dari Bandar Udara Mitiga dan penjara, tempat lebih dari 2.500 narapidana ditahan dengan berbagai dakwaan. Kepala rumah sakit lapangan di Tripoli mengonfirmasi tiga orang tewas dan beberapa orang lagi cedera akibat bentrokan itu.