REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, pada Rabu (17/1), mengecam keputusan Amerika Serikat (AS) memangkas dana bantuan untuk badan PBB yang fokus mengurus ratusan ribu pengungsi Palestina, UNRWA.
Menurutnya, keputusan tersebut jelas kian memperlihatkan bias AS terhadap Israel dan mencampakkan kepentingan Palestina. "Langkah ini menimbulkan keraguan atas komitmen AS untuk mencapai solusi komprehensif dan adil untuk kepentingan Palestina," ujar Gheit dilaporkan laman kantor berita Palestina WAFA.
Ia mengaku sudah berulang kali memperingatkan AS agar tidak mengambil tindakan atau keputusan semacam itu. Sebab hal ini akan memiliki konsekuensi dan dampak jangka panjang. "Dan yang terpenting adalah merongrong pembicaraan damai antara Palestina dan Israel serta menciptakan keteganganlebih lanjut di Timur Tengah," ucapnya.
Baca juga, Mengapa Trump Aku Yerusalem Ibu Kota Israel?
Menurutnya, langkah-langkah yang ditempuh AS bertujuan untuk menekan Otoritas Palestina agar kembali ke meja perundingan dengan Israel. Padahal sikap AS harus dilawan. Sebab bertentangandengan resolusi dan undang-undang internasional.
Pada Selasa (16/1), Pemerintah AS mengumumkan akanmemangkas dana bantuan sebesar 60 juta dolar untuk UNRWA.
Keputusan ini diambil setelah Palestina menolak untuk kembali ke perundingan damai dengan Israel yang dimediasi AS. Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menyatakan, sejak AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, posisinya sebagai mediator dalam perundingan damai telah tersisih. Sebab Abbas menilai, AS tidak lagi dapat diandalkan karena keberpihakannya kepada Israel.