Jumat 19 Jan 2018 14:41 WIB

JK: Perempuan Berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi

Semakin banyak perempuan yang berkecimpung di dunia profesional

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) bersiap-siap memberikan kata sambutan ketika pembukaan Tanwir 1 Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Jumat (19/1).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) bersiap-siap memberikan kata sambutan ketika pembukaan Tanwir 1 Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Jumat (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi kemajuan yang telah dicapai oleh Aisyiyah dalam upaya membangun pendidikan, perekonomian, sosial, dan kesehatan bagi perempuan. Sebab, perempuan memiliki peran penting dalam perekonomian dan kemajuan bangsa.

Jusuf Kalla menjelaskan, perkembangan teknologi telah mengubah pola hidup perempuan, terutama dalam urusan domestik. Oleh karena itu, semakin banyak perempuan yang berkecimpung di dunia profesional sehingga terjadi keseimbangan antara laki-laki dan perempuan, dalam perekonomian.

"Teknologi mengubah kehidupan perempuan, maka tentu kehidupan itu diisi oleh suatu kehidupan kegiatan yang lain yang lebih produktif," ujar Jusuf Kalla dalam pidatonya di pembukaan Tanwir I Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat (19/1).

photo
Pekerja wanita di industri tekstil dan garment.

 

Menurut Jusuf Kalla, produktivitas di kaum perempuan biasanya lebih teliti dan lebih tekun dibandingkan dengan laki-laki.

Oleh karena itu, pekerja di pabrik lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan kaum perempuan telah memberikan sumbangsih bagi perekonomian dan menggerakkan industri.

Selain itu, Jusuf Kalla juga meminta agar Aisyiyah dapat menggerakkan sebuah usaha bersama yang berbasis sharing economy yang pada dasarnya mengusung konsep koperasi. Wakil presiden mengatakan, ojek online merupakan salah satu contoh bentuk usaha bersama yang berbasis sharing economy.

Oleh karena itu diharapkan, Aisyiyah dapat membentuk sebuah wadah bersama yang berbasis sharing economy. Misalnya saja membuat usaha bersama di bidang makanan dan minuman, yang kemudian dipasok ke supermarket besar. Menurut Jusuf Kalla, dengan cara seperti ini maka dapat mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan serta memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Disitulah fungsi daripada organisasi perempuan seperti Aisyiyah, apabila kita tidak menggerakkan perempuan maka kita akan termakan oleh industri," kata Jusuf Kalla.

Tanwir I Aisyiyah mengangkat tema Pemberdayaan Ekonomi Perempuan sebagai Pilar Ekonomi Bangsa. Dalam pembukaan Tanwir tersebut turut dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UMKM AAGN Puspayoga, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Selain itu, bakal calon gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf juga tampak hadir dalam acara tersebut.

Dalam acara tersebut wakil presiden menyaksikan penandatanganan MoU antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Aisyiyah tentang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah anggota Aisyiyah Muhammadiyah. Kemudian ada pula MoU antara Otoritas Jasa Keuangan dengan Aisyiyah tentang Pembangunan Keuangan Syariah, Peningkatan Literasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement