Jumat 19 Jan 2018 15:10 WIB

Ditanya Soal Konflik Hanura, Wiranto Tutupi Mulutnya

Wiranto mengatakan akan mendukung pendekatan-pendekatan yang benar

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bilal Ramadhan
Wiranto
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengatakan, dirinya akan membiarkan proses penyelesaian masalah di partainya berjalan. Ia hanya menutup mulutnya dengan tangan ketika ditanya lebih lanjut terkait konflik yang terjadi di Partai Hanura.

"Saya konsisten mengatakan, kita akan melakukan pendekatan-pendekatan yang benar, dengan hati nurani. Biar berlanjut saja," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (19/1).

Wiranto menyebutkan, biarkanlah proses penyelesaian masalah di internal partainya tersebut berjalan. Ia juga mengatakan, penyelesaian konflik harus dilakukan secepat mungkin. Itu perlu dilakukan, kata dia, agar Partai Hanura bisa mempersiapkan diri dalam meyongsong pilkada dan pemilu.

"Agar apa? Partai ini punya kesempatan sepenuhnya untuk mempersiapkan diri melakukan langkah-langkah dalam rangka pilkada dan pemilu," jelas Wiranto.

Usai melontarkan jawaban tersebut, Wiranto ditanya terkait beberapa hal lain soal konflik di Partai Hanura. Namun, ia tak menjawab pertanyaan awak media. Sebelum masuk ke dalam mobilnya, ia berbalik badan ke arah wartawan kemudian menutup mulutnya dengan telapak tangan sebelah kanannya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Hanura kubu Ambhara, Daryatmo menegaskan, pihaknya mendapat restu dan dukungan penuh dari Ketua Dewan Pembina Wiranto untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), di kantor DPP Partai Hanura, Jakarta Timur, Kamis (18/1). Dukungan tersebut tertuang dalam surat yang diterima pihaknya.

Wiranto sendiri berhalangan hadir karena masih menjalankan tugas sebagai Menko Polhukam. Dalam jumpa pers pascaterpilih sebagai ketua umum Partai Hanura menggantikan Oesman Sapta Odang (OSO), Daryatmo membacakan surat yang ditulis oleh Wiroanto sendiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement