REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR dari Fraksi Geridra Sodik Mudjahid menegaskan, sikap partainya konsisten menolak lesbian gay biseksual dan transgender (LGBT) dan pernikahan sejenis. Alasannya, kata Sodik tak sesuai dengan filosofi, nilai, budaya di semua etnis, ras, suku bangsa di Indonesia.
"Sikap Gerindra jelas. Menolak LGBT dan penikahan sesama jenis. Tidak sesuai dengan budaya bangsa, tidak sesuai dengan faham semua agama yang ada di Indonesia," kata Sodik, kepada Republika.co.id, Ahad (21/1).
Selain alasan budaya dan agama yang dianut bangsa Indonesia, Gerindra tak mau sepakat dengan LGBT lantaran tidak sesuai dengan dasar negara yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Ada juga beberapa UU lain yang menentang perilaku LGBT.
Sodik mempersilakan agar negara memberikan hak kepada LGBT untuk bebas dari pelecehan dan kesamaan hak mendapatkan pekerjaan. Tapi, Gerindra tak mau negara memberikan hak kepada LGBT untuk dilegalkan.
"Berikan LGBT hak di luar tuntutan nikah sesama jenis seperti hak bebas dari pelecehan, hak kesamaan mendapatkan mengenai pekerjaan," ujar Sodik.
Sikap Gerindra dikemukakan lagi oleh Sodik merespons pernyataan Ketua MPR Zulkifli Hasan yang menyebut ada lima fraksi yang sepakat soal LGBT. Anggota Komisi VIII itu menyebut sikap Gerindra terhadap LGBT tidak pernah berubah, yaitu menolak LGBT.
Sodik mengatakan di DPR tidak ada membahas mengenai LGBT.
Ia menduga pernyataan Zulkifli adalah pendapat pribadi dari anggota DPR dari beragam fraksi. "Mungkin maksud beliau (Zulkifli Hasan) adalah opini pribadi anggota DPR," kata Sodik menambahkan.