Senin 22 Jan 2018 05:05 WIB

Sekjen PAN: Sejak Awal Kami Tolak LGBT

Eddy mengimbau agak tidak memperdebatkan siapa yang anti dan membela LGBT

Sekjen PAN, Eddy Soeparno
Foto: Republika/Bilal Ramadhan
Sekjen PAN, Eddy Soeparno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP PAN (Partai Amanat Nasional) Eddy Soeparno menyatakan partainya sejak awal menentang keras LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) dan legalisasi minuman keras (Miras). Eddy menegaskan hal itu menanggapi respons publik terhadap pernyataan Zulkifli Hasan, Ketua MPR yang juga Ketua Umum DPP PAN, mengenai sikap sejumlah fraksi di DPR RI terhadap isu LGBT dan pembahasan RUU miras.

"Kami menentang keras LGBT dan legalisasi Miras. Betapapun dikemas dengan bahasa 'dikendalikan'," tegas Eddy, Ahad (21/1).

Eddy menegaskan, apa yang disampaikan ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan adalah bagian dari mengingatkan tentang bahaya LGBT, miras,dan pernikahan sejenis. Ia juga mengajak semua kalangan untuk fokus pada persoalan bagaimana mengatasi dan mencegah bahaya perilaku LGBT dan masalah moral yang mengancam bangsa kita di masa depan ketimbang memperdebatkan tentang siapa yang anti dan membela LGBT.

Persoalannya, menurut Eddy, adalah bagaimana agar tidak ada celah dalam perundangan-undangan yang dibuat oleh DPR bagi perilaku LGBT dan peredaran miras yang mengancam generasi bangsa di masa yang akan datang.

"Ketum (Zulkifli Hasan) percaya bahwa parpol akan menggunakan nurani dan kejernihan nalar dalam memutuskan legislasi agar sejalan dengan moralitas, agama, budaya dan demi masa depan anak-anak kita yang bebas narkoba, miras dan prilaku seksual yang menyimpang," ujar Eddy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement