Rabu 24 Jan 2018 16:00 WIB

Tensi Tinggi Penutup Trilogi Maze Runner

The Death Cure membawa penonton menyaksikan sesuatu yang tak terungkap sebelumnya.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Maze Runner: The Death Cure.
Foto: 20th Century Fox via AP
Maze Runner: The Death Cure.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sama seperti dua film sebelumnya, sekuel ketiga dari trilogi Maze Runner: The Death Cure tetap menawarkan petualangan yang mendebarkan. Aksi kejar-kejaran, menyusup, dan ledakan hampir mengisi seluruh bagian dalam film yang disutradarai oleh Wes Ball tersebut.

Film ini menceritakan bagaimana Thomas (Dylan O'Brien), Newt (Thomas Brodie-Sangster), Brenda( Rosa Salazar), Frypan (Dexter Darden) dan Jorge Giancarlo Espocito), membebaskan Minho (Ki Hong Le), setelah ditangkap oleh WCKD, dalam film kedua. Namun, di sisi lain, WCKD, dibantu oleh kekasih Thomas yang mengkhianati teman-temannya, tengah mencari obat untuk bisa melawan virus Flare.

Layaknya menyaksikan film aksi Fast and Furious, Thomas dan kawan-kawan langsung membuka pertunjukan dengan aksi-aksi menegangkan ketika mencoba membajak kereta WCKD, yang berisi Minho. Namun sayang, mereka salah mengambil gerbong kereta dan tidak terdapat Minho di dalamnya. Hal ini memaksa Thomas untuk masuk ke markas WCKD, yang disebut The Last City.

Hanya saja, teman-temannya tak membiarkan Thomas pergi seorang diri. Padahal, mereka harus segera pergi mencari tempat perlindungan bersama manusia lainnya yang tersisa.

Mereka yang mengikuti dari sekuel pertama, tentu tak perlu mendapatkan penjelasan detail karakter maupun pondasi cerita. Maze Runner ini memang selalu menawarkan adegan tensi tinggi, sebab selalu terjadi adegan kejar-kejaran, berhadapan dengan Glader dan Flare dan cara menyusup ke markas WCKD.

Yang mengejutkan adalah, dalam keputus-asaan mencari cara masuk The Last City yang memiliki pertahanan ketat, Thomas dibantu oleh Gally (Will Poulter). Gally sebenarnya telah dibunuh oleh Minho, karena telah mengkhianati temannya sendiri dan membunuh Chuck di sekuel pertama.

Selain menawarkan petualangan mendebarkan, The Death Cure ini memberikan sentuhan drama. Thomas harus bertemu kembali dengan Teresa (Kaya Scodelario). Teresa berkhianat dengan berbelot berpihak kepada WICKD, dan membocorkan markas The Right Arm pada sekuel kedua.

Secara umum, film yang diadopsi dari buku James Dashner ini entah apakah akan menjadi penutup dari teka-teki Maze Runner memiliki plot yang konsisten sejak awal. Namun tetap menawarkan petualangan yang menegangkan.Hal tersebut diakui oleh Dylan O'Brien sebagai pemeran utama.

Menurutnya, sekuel ini yang paling keren dari yang pernah mereka buat. ''Sangat luar biasa memulai film dan tentu saja setting tone. Seluruh film memiliki misi penyelamatan dan ini sekuel spesial dalam trilogi yang luar biasa,'' jelas dia, dalam siaran pers yang diterima, Rabu (24/1).

O'Brien menuturkan, The Death Cure membuat para penonton untuk menyaksikan sesuatu yang tak terungkap dari sekuel sebelumnya. Ia menilai, Scorch Trial memulai momen di mana film pertama seolah-olah berakhir. Dengan film ini, hampir selama enam bulan, hampir selama enam bulan Thomas dan rekan-rekannya sangat sibuk.

''Mereka membutuhkan waktu untuk mengatur, membuat rencana dan pergi menyelamatkan Minho,'' jelas O'Brien.

Sementara, Wes Ball menggambarkan sekuel ini secara instan dalam Scorch Trial, saat semua mendatangi Thomas dan bertanya apakah dia memiliki rencana, sebagai momen penjelasan. '' Anda akan lihat pemimpin muncul,'' katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement