REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG --- Adeham, ketua Tim Percepatan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yang juga Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan (Ekubang) Pemprov Lampung meninggal dunia di Jakarta, Rabu (24/1) siang. Ia meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Medistra Jakarta selama beberapa bulan terakhir.
"Jenazah beliau akan dibawa malam ini ke kampung halamannya, dan akan dikebumikan besok (Kamis, 25/1, Red)," kata Kepala Bagian Humas Biro Protokol dan Humas Pemprov Lampung Heriyansyah kepada Republika.co.id di Bandar Lampung, Rabu (24/1).
Sejak kepemimpinan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Adeham mendapat tugas khusus sebagai ketua Tim Percepatan JTTS ruas Bakauheni - Terbanggi Besar sepanjang 140,9 kilometer. Tugasnya dari nol hingga diresmikan Presiden Joko Widodo untuk dua paket dan dua seksi ruas tol pada Ahad (21/1) lalu.
Menurut Heri, Adeham yang menjabat Asisten II Bidang Ekubang sehari-hari berkutat masalah pembangunan jalan tol di Lampung mulai dari pembebasan lahan hingga konstruksi badan jalan tol. Mayoritas tugas mantan Kepala Biro Humas Pemprov Lampung tersebut, lebih dicurahkan pada masalah-masalah yang menyangkut pembebasan lahan warga.
Karir aparatur sipil negara Adeham menjelang masa pensiunnya selalu bersinar. Berbagai peralihan jabatan gubernur Lampung, ia selalu mendapat amanah memegang jabatan eselon. Mulai dari kepala Biro Humas, kepala Dinas Pendidikan, kepala Dinas Kominfo, Penjabat Bupati Tulangbawang, Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat, dan terakhir Asisten II Bidang Ekubang.
Semasa kembali sebagai Kepala Dinas Kominfo Lampung, Adeham pernah mengatakan bahwa ia selamat dari memegang jabatan panas sebagai kepala Dinas Pendidikan Lampung. Sebelum-sebelumnya, pejabat kepala Dinas Pendidikan Lampung kerap mendapat ujian dan harus masuk jeruji besi alias penjara. "Selama di Dinas Pendidikan banyak tantangan, alhamdulillah selamat," ujarnya saat menjabat kadis Kominfo.