Rabu 24 Jan 2018 18:18 WIB

Penyuap Wali Kota Tegal Divonis 1,5 Tahun Penjara

Vonis hakim lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum.

Tersangka kasus suap RSUD Kardinah Siti Mashita Soeparno masuk kedalam mobil seusai pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Tersangka kasus suap RSUD Kardinah Siti Mashita Soeparno masuk kedalam mobil seusai pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Direktur Rumah Sakit Kardinah, Kota Tegal, Jawa Tengah Cahyo Supriyadi, penyuap Wali Kota Tegal Siti Masitha dijatuhi hukuman penjara selama 1,5 tahun. Putusan yang dibacakan Hakim Ketua Sulistyono dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Rabu (24/1), lebih ringan daripada tuntutan jaksa yang selama dua tahun penjara.

Selain hukuman badan, hakim juga menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp 50 juta. Jika denda tersebut tidak bisa dibayarkan maka akan diganti dengan kurungan selama tiga bulan.

Hakim menyatakan, bahwa Cahyo terbukti bersalah melanggar Pasal 5 Ayat 1 huruf b Undang-UndangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Terdakwa dinilai memberikan sejumlah uang kepada wali kota yang berkaitan dengan loyalitas dan kompensasi atas pengangkatan dirinya sebagai wakil direktur di rumah sakit setempat itu.

"Uang yang diberikan kepada wali kota berasal dari dana pengelolaan Rumah Sakit Kardinah," katanya.

Dari fakta persidangan diketahui bahwa total suap yang diberikan oleh terdakwa mencapai Rp 2,9 miliar. Dalam putusannya, hakim juga menolak permohonan terdakwa sebagai justice collaborator.

Menurut hakim, berdasarkan fakta-fakta persidangan, terdakwa tidak layak menjadi justice collabirator. Atas putusan hakim tersebut, Cahyo Supriyadi langsung menyatakan menerima.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement