REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, menyatakan mereka tidak akan pernah puas untuk meraih prestasi dalam dunia bulu tangkis. Dalam waktu kurang dari satu tahun sejak dipasangkan, mereka dengan cepat menduduki peringkat 11 dunia.
"Ini motivasi kami untuk terus-menerus jangan pernah puas. Di lapangan juga pada akhirnya kami tidak mau menyerah begitu saja dan kami terus ingin menang," kata Greysia di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (28/1).
Sebab, kata dia, semakin tinggi peringkat yang didapatkan satu pemain, akan banyak lawan yang mengincar dan mempelajari untuk mengalahkan mereka. "Kak Greysia dan pelatih selalu mengingatkan kami bahwa ini merupakan momen di mana kami tak boleh lengah sedikitpun, karena selalu ada level berikutnya. Ini yang selalu diingatkan pelatih pada kami. Karena semakin tinggi peringkat satu pemain, akan semakin banyak pemain yang juga ingin mengalahkan mereka," ujar Apriyani.
Sejak Juni 2017, Greysia/Apriyani merangkak dari peringkat 140 dan menduduki peringkat 11 pada 25 Januari 2018. Selanjutnya, mereka mengaku ingin terus belajar dari kekurangan dan kelebihan mereka untuk meningkatkan kemampuan mereka sendiri.
"Kami berpikir bahwa ganda putri Indonesia itu bisa ada di level yang kami tuju, ada di level papan atas, itu yang menjadi tujuan kami," ucap Greysia.
Never leave the back of the court exposed #badminton #HSBCBWFbadminton pic.twitter.com/AJpt0DWtRT
— BWF (@bwfmedia) January 27, 2018
Greysia/Apriyani telah membukukan satu gelar Grand Prix Gold (Thailand Terbuka 2017), satu Super Series (Prancis Terbuka 2017) dan runner-up Hong Kong Terbuka 2017. Pada 2018 ini, Greysia/Apriyani berkesempatan menambah catatan gelarnya dengan lolos sebagai finalis turnamen level 4 (Super 500) Indonesia Masters 2018 yang setara dengan level Super Series di musim-musim sebelumnya.
Dalam perjalanan ke final, Greysia/Apriyani menumbangkan duet Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan, 21-11, 17-21, 21-17 di semifinal. Di partai final, Greysia/Apriyani akan menghadapi duet unggulan dua asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, yang menumbangkan wakil Denmark Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen 23-25, 21-15, 21-16, di empat besar.
Pertandingan partai final itu menjadi pertemuan ketiga kedua pasangan. Greysia/Apriyani kalah pada dua kali pertemuan sebelumnya dari Matsutomo/Takahashi.